Pasar Lokal Lesu, UMKM Shopee Sasar Peluang dari Pasar Ekspor

Kamila Meilina
15 Mei 2025, 14:49
Pendiri UMKM kaos printing Megablast asal Bekasi, Rangga Prayoga.
Katadata/Meiliana Kamilia
Pendiri UMKM kaos printing Megablast asal Bekasi, Rangga Prayoga.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Di tengah lesunya industri tekstil nasional dan turunnya daya beli masyarakat, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kaos printing Megablast asal Bekasi justru mencatatkan pertumbuhan penjualan lewat pasar ekspor.

UMKM ini didirikan pada awal pandemi Covid-19 tahun 2020 oleh Rangga Prayoga. Megablast awalnya hadir sebagai produsen masker kain.

Ketika itu, karier Rangga sebagai pengacara juga terdampak pandemi. Dengan modal kecil, ia nekat menjual masker yang saat itu memiliki permintaan tinggi.

“Modal saya cuma Rp2.000 per masker, saya bisa jual Rp28.000. Untung Rp26.000,” kata Rangga saat ditemui di kantornya di Bekasi, Rabu (14/5).

Permintaan yang tinggi membuat bisnisnya berkembang cepat. Berjualan via e-commerce, produknya termasuk dalam kategori produk terlaris. Dalam perjalanannya, ia kemudian mengenal Program Ekspor Shopee, yang menjadi titik balik pertumbuhan Megablast secara signifikan.

“Saya tinggal produksi. Shopee yang urus distribusi, gudang, hingga bea cukai. Ternyata demand-nya tinggi juga ke luar negeri,” ujar Rangga.

Negara seperti Singapura menjadi pasar utama. Namun usai pandemi, permintaan masker menurun drastis. Mengatasi hal ini, Rangga memilih beralih ke kaos printing sejak 2022, dan lagi-lagi menyasar pasar global.

Kaos produksi Megablast dibuat dengan desain sendiri, bergaya oversize dan unisex agar bisa diterima oleh pasar luas lintas gender dan usia.

“Kami tak menyasar pasar spesifik. Siapapun, laki-laki, perempuan, dari kalangan manapun bisa masuk ke produk kami.”

Mesin printing UMKM
Mesin printing milik Megablast (Katadata/Meiliana Kamilia)

Kini, Megablast mengoperasikan bisnisnya hanya dengan kurang dari 15 orang staf. Ia memilih efisiensi SDM dan fokus investasi pada peralatan produksi seperti mesin jahit, mesin printing, mesin press, serta komputer desain.

Setiap bulannya, Megablast memproduksi sekitar 4.000 kaos, dengan 2.500–3.000 pcs dialokasikan untuk ekspor. Pasar ekspor kini menyumbang 80% penjualan, dengan Singapura sebesar 65%, Malaysia sebesar 30%, dan sisanya tersebar ke negara-negara Asia lainnya.

Rangga mematok harga sebesar Rp69.000--Rp89.000 untuk setiap kaos printing. Variasi harga ini bergantung pada motif, dan ukuran kaos.

Peluang Pasar Ekspor di Tengah Pelemahan Daya Beli Lokal

Selama 3 tahun berfokus pada penjualan kaos, Rangga merasakan adanya penurunan daya beli di tahun 2025 ini. Ia mencatat penurunan pembelian produknya, baik di pasar lokal maupun pasar global.

Menurutnya, tahun ini menjadi tahun dengan penjualan yang cukup lesu, terutama di pangsa pasar lokal. Atas hal ini, Rangga melihat adanya peluang di pasar ekspor, sebab ia menilai penurunan tak begitu signifikan.

“Kalau diibaratkan, dari 10 pesanan, hanya 1 dari pasar lokal, sisanya ekspor,” kata dia.

Meskipun penjualan secara umum melemah, pasar ekspor tetap memberi stabilitas bagi bisnisnya. Penjualan harian mencapai rata-rata 100 pcs per hari, bahkan bisa meningkat pada momen promo dan event khusus seperti tanggal kembar atau perayaan hari besar.

Program Ekspor Shopee sendiri diluncurkan pada 2019 untuk mempermudah pelaku UMKM menjual produk ke luar negeri. Shopee menangani urusan logistik lintas negara, bea cukai, dan distribusi barang.

Dengan kata lain, seller alias penjual bisa memasarkan produknya lewat jaringan e-commerce Shopee secara global.

“Shopee telah memasarkan lebih dari 50 juta produk UMKM ke Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin sejak 2019,” kata Head of Public Affairs Shopee Indonesia,Radynal Nataprawira, dalam keterangannya, Senin (31/3).

Produk dari penjual Indonesia dijual ke Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Meksiko, Brazil, Kolombia, dan Taiwan, dan terus dikembangkan ke pasar lain. Fashion, terutama fashion muslim, fashion wanita, dan fashion anak, menjadi kategori ekspor teratas.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...