Strategi Brand Lokal Durachy, Demodas, Lab Art Aromatique Tembus Pasar Gen Z
Merek atau brand lokal Durachy, Demodas, dan Lab Art Aromatique mengikuti tren terkini untuk merambah pasar nasional, terutama gen Z. Salah satunya memaksimalkan fitur seperti live streaming, video pendek maupun kerja sama dengan influencer.
Lab Art Aromatique di Yogyakarta misalnya, menawarkan pengalaman membuat parfum yang disesuaikan dengan karakter dan preferensi konsumen. Di tengah tren video pendek, brand lokal ini mengajak pembeli membuat konten meracik aroma sendiri dengan bantuan tim ahli.
Tim Lab Art Aromatique menjelaskan aroma dasar seperti woody, citrus, floral, animalic hingga fruity. Konsumen diajak mengeksplorasi berbagai esens untuk menemukan kombinasi yang sempurna.
Esens hasil uji coba itu bisa dibawa pulang oleh pengunjung dalam bentuk eau de parfum atau EDP, dengan membayar mulai dari kisaran Rp 165 ribu.
“Kunjungan wisatawan mancanegara tergantung periode liburan. Asalnya beragam, mulai dari Asia hingga Eropa. Mereka ingin mencoba pengalaman meracik parfum sendiri,” kata Brand Consultant Lab Art Aromatique Arya Mellahoma kepada Katadata.co.id, Senin (29/9).
Sementara itu, brand lokal asal Mojokerto, Durachy menyediakan sepatu yang disesuaikan dengan kebutuhan perempuan usia 18 - 35 tahun. "Keresahan saya (saat memulai) sederhana, mengapa perempuan muda harus memilih antara sepatu yang nyaman atau harga terjangkau? Dari situ saya mulai belajar semuanya sendiri, produksi, pemasaran, sampai membangun tim," kata Founder of Durachy M. Najiyulloh Ainur Rofiq dikutip dari keterangan pers.
Ia memulai bisnis Durachy saat berusia 19 tahun. Seluruh proses produksi dilakukan bersama para pengrajin lokal Mojokerto yang berpengalaman puluhan tahun.
Pria yang akrab disapa Aji itu mencatatkan penjualan meningkat 10 kali lipat sejak bergabung dengan Shopee. Ia juga memanfaatkan fitur Shopee Live, sehingga penjualan tumbuh hingga tiga kali lipat dibanding sebelum optimalisasi fitur ini. Shopee Live pun berkontribusi 35% dari total penjualan.
Selain Live, Aji menggunakan Shopee Video dan Shopee Affiliate Program untuk menyasar konsumen muda.
“Ke depan, Durachy berencana menembus pasar internasional melalui Program Ekspor Shopee. Saat ini, persiapan tengah dilakukan, mulai dari kesiapan logistik hingga sertifikasi produk, agar produk-produk Durachy dapat bersaing dan diterima di kancah global,” kata Aji.
Ia juga berencana memperluas lini produk Durachy ke kategori lain seperti tas dan aksesori penunjang gaya sehari-hari. Ia berharap dengan eksplorasi variasi produk baru dapat terus memberdayakan pengrajin lokal dan menghadirkan produk yang relevan dengan gaya hidup perempuan muda.
Demodas, brand lokal yang memproduksi kacamata juga terus berinovasi mengikuti tren terkini, untuk menyasar konsumen muda. Pemilik, Priyanto Utomo, berfokus pada konsumen dalam menyediakan layanan. Pada awalnya, ia hanya menerima beberapa order per minggu. Namun, setiap order ditinjau detail, bahkan tak jarang ditambahkan catatan kecil berisi ucapan terima kasih.
Ia menempatkan pelayanan sebagai prioritas utama mulai dari proses produksi yang cepat, pengiriman instan hingga layanan after-sales gratis untuk perbaikan ringan seperti sekrup longgar atau bantalan hidung.
"Kami ingin setiap pelanggan merasa dilayani secara personal. Itu yang membuat mereka loyal. Prinsip pelayanan tulus inilah yang membedakan Demodas dari kompetitor,” kata pria yang akrab disapa Tommy itu, dalam keterangan pers.
“Tantangannya bukan hanya mengikuti tren, tapi bagaimana menciptakan tren baru yang sesuai dengan karakter brand. Hal yang memang terlihat sulit, tapi justru lebih menantang,” Tommy menambahkan.
Sama seperti Durachy, Demodas juga menggunakan fitur Shopee Live, Shopee Video, dan Shopee Affiliate Program untuk memperluas jangkauan pasar dengan menggandeng para kreator konten. Omzet UMKM ini pun meningkat hampir 100% selama 2024 - 2025.
"Pertumbuhan ini mendorong Demodas untuk meningkatkan kapasitas produksi sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru, dan memberi manfaat bagi lingkungan sekitar,” ujar Tommy.

Produk UMKM Unggulan 