Biaya Admin Seller Shopee Berubah Mulai Januari 2026, Ada Tambahan Biaya Baru

Shopee menaikkan biaya admin seller atau penjual mulai Januari 2026. E-commerce bernuansa oranye ini juga mengenakan biaya pre-order dan layanan Spaylater.

“Mulai Januari 2026, struktur biaya untuk setiap kategori produk akan mengalami penyesuaian,” demikian dikutip dari laman resmi Shopee (4/12). 

Kenaikan biaya admin seller Shopee berbeda per kategori penjual dan produk. Berikut rinciannya:

Penjual Non-star dan Star/Star+

• Kategori Fashion: 4,25% – 9%
• Kategori FMCG: 6,5% – 10% 
• Kategori Elektronik: 5,25% – 10% 
• Kategori Lifestyle: 2,5% – 10% 
• Kategori Lainnya: 8,25% – 9,5% 

Penjual Shopee Mall

• Kategori Fashion: 3,2% – 11,7%
• Kategori FMCG: 6,2% – 11,7%
• Kategori Elektronik: 4,2% – 10,2%
• Kategori Lifestyle: 2,5% – 11,7%
• Kategori Lainnya: 7,2% – 7,7%

Shopee memberikan catatan bahwa biaya administrasi itu tidak dikenakan pada ongkos kirim dan diskon produk dan/atau voucer potongan harga yang ditanggung oleh penjual. 

Selain itu, biaya administrasi itu belum termasuk biaya proses pesanan Rp 1.250 per transaksi yang selesai, biaya layanan program gratis ongkir Xtra dan/atau promo Xtra.

Di samping pengenaan biaya, Shopee memberikan sejumlah benefit kepada para penjual, termasuk tambahan diskon, fitur AI, fitur coba dulu khusus untuk kategori fashion, perluasan visibilitas dan eksposur lewat fitur video, live streaming dan affiliate. 

Shopee juga menggelar beberapa program, misalnya Shopee pilih lokal untuk mendukung pedagang kategori UMKM. Ada juga laman flash sahel, voucer dan promosi Shopee untuk memperluas pemajanan produk.

Kategori penjual juga dibuat bertingkat, disesuaikan dengan keuntungan yang akan didapatkan oleh seller.

Shopee Pungut Biaya Produk Pre-order

Shopee juga mengenakan biaya layanan produk pre-order 3% mulai Januari 2026. Biaya layanan ini bersifat opsional dan tidak akan dikenakan untuk produk dengan kriteria sebagai berikut:

• Produk kategori tertentu, di antaranya:

• Produk baru, selama 30 hari sejak produk diunggah atau upload
• Produk Pre-Order yang dibeli melalui sesi Shopee Live, sesuai ketentuan yang berlaku

Biaya layanan 3% itu dihitung dari harga produk, tanpa memasukkan diskon atau voucer yang ditanggung oleh penjual.

Biaya layanan dihitung per produk dalam satu pesanan. Artinya, jika terdapat beberapa produk pre-order dalam satu transaksi, masing-masing akan dikenakan biaya layanan 3% berdasarkan jumlah unit yang dipesan.

Sebagai contoh, apabila pembeli membeli produk pre-order A dengan harga asli Rp 50 ribu. Lalu, ada diskon Rp 5.000 dan voucer penjual Rp 5.000, maka total pembayaran pembeli menjadi Rp 40 ribu.

Biaya layanan pre-order dihitung sebesar 3% dari Rp 40 ribu, yakni Rp 1.200. Dengan demikian, total biaya layanan yang dikenakan untuk satu kuantitas produk Rp 1.200.

Penjual dapat melihat rincian biaya layanan pre-order dengan mengunduh ‘Catatan Transaksi Penghasilan’ melalui Seller Centre. Shopee akan memotong biaya layanan secara otomatis setelah pesanan dinyatakan selesai.

Shopee Pungut Biaya Layanan Program SPayLater Xtra 0%

Shopee akan memungut biaya layanan kepada penjual untuk setiap pesanan yang diselesaikan menggunakan metode pembayaran SPayLater mulai Januari 2026. 

“Biaya layanan dihitung berdasarkan total penjualan (termasuk biaya pengiriman yang dikurangi diskon, jika ada) dikalikan biaya Llyanan,” demikian tertulis. 

Melansir laman resmi Shopee, berikut merupakan skema bunga dan biaya layanan: 

Tenor tiga Bulan

• Bunga pembeli: 0%
• Biaya layanan penjual saat ini: 1,5% per pesanan
• Biaya layanan mulai 1 Januari 2026: 2,5% per pesanan

Tenor 6 Bulan

• Bunga pembeli: 0%
• Biaya layanan penjual saat ini: 3% per pesanan
• Biaya layanan mulai 1 Januari 2026: 4% per pesanan

Jika fitur SPayLater XTRA 0% dinonaktifkan, namun masih terdapat pesanan yang sedang berjalan, pnjual tetap akan dikenakan biaya layanan sesuai ketentuan pesanan tersebut.

Hingga berita ini ditulis, Katadata.co.id masih dalam proses mendapatkan penjelasan Shopee.