DANA Rilis Aplikasi Khusus Remaja, Ini Bedanya dengan yang Biasa

DANA meluncurkan aplikasi khusus remaja berusia 13 – 17 tahun yang diberi nama Dana Premini.

“Melalui akun yang kami sebut akun banking ini, pelajar dapat belajar keuangan dan mengakses layanan keuangan digital mulai dari top up, pembayaran QRIS, dan lainnya,” kata CEO Dana Vinve Iswara dalam acara peluncuran, Selasa (25/11).

Hal itu bertujuan memenuhi kebutuhan remaja akan layanan keuangan, namun tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Merujuk pada hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan, tingkat literasi keuangan masyarakat 66,46% dan inklusi keuangan 80,5%. Namun kelompok usia 15 - 17 tahun masih tertinggal atau di bawah rata-rata nasional yaitu 51,68%untuk literasi keuangan dan 74% inklusi keuangan. 

Padahal, data Badan Pusat Statistik atau BPS per Mei menunjukkan jumlah penduduk usia 10 – 19 tahun mencapai 44 juta. “Besarnya jumlah generasi muda yang aktif di dunia digital, tetapi literasi dan inklusi keuangan masih rendah,” ujar dia.

Tantangannya yakni kurangnya sistem verifikasi identitas yang sesuai dengan karakteristik usia, khususnya yang belum memiliki KTP. “Padahal proses verifikasi identitas digital sangat krusial,” kata dia.

DANA tercatat telah mengakses lebih dari 92 juta data kependudukan melalui kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri sejak 2018. 

Akses itu digunakan untuk layanan web service, portal inquiry, hingga face recognition dalam proses verifikasi identitas pengguna. Berdasarkan data Dukcapil, sekitar 84 juta akses dilakukan melalui web service, disusul hampir 8 juta melalui portal inquiry, dan lebih dari 300 ribu untuk pencocokan biometrik wajah.

Dukcapil mencatat jumlah penduduk Indonesia pada semester I/2025 mencapai 286,69 juta jiwa, dengan 212,5 juta di antaranya wajib KTP. Sebanyak 98,08% penduduk sudah merekam e-KTP, namun perekaman dipastikan tidak pernah mencapai 100% karena setiap hari penduduk baru memasuki usia 17 tahun.

Untuk kelompok anak, terdapat 74,8 juta penduduk yang berhak atas Kartu Identitas Anak (KIA), namun baru 62,10%yang memilikinya. Kondisi ini membuat verifikasi identitas anak di layanan digital semakin penting.

Fitur DANA Premini memanfaatkan verifikasi NIK dan Kartu Keluarga yang terhubung dengan KIA melalui kerja sama DANA dengan Dukcapil. Handayani mengungkap, anak-anak di bawah 17 tahun yang belum memiliki KTP bisa melakukan proses verifikasi lewat biometrik identitas orang tuanya.

Untuk mengaktifkan fitur ini, anak harus melakukan verifikasi akun melalui aplikasi DANA dengan mengunggah KIA atau Akta Kelahiran, foto Kartu Keluarga, dan selfie. Orang tua wajib memberikan persetujuan melalui kontak yang sudah didaftarkan. Proses verifikasi membutuhkan waktu maksimal dua hari kerja.

Head of Product DANA Indonesia Stevanus Fanius, menjelaskan bahwa satu akun orang tua dapat menautkan hingga lima akun anak. Fitur ini dirancang agar transaksi digital anak tetap aman dan berada dalam pengawasan orang tua. “Kalau orang tua punya tiga atau lima anak, semuanya bisa ditautkan. Saat ini maksimal lima akun,” ujar dia.

DANA Premini memiliki fungsi yang sama dengan akun premium reguler, mencakup top up, QRIS, dan kirim uang, namun dengan batas saldo yang lebih kecil dibanding akun dewasa. Anak tetap dapat menerima dan mengirim uang, namun kapasitas penyimpanan dana disesuaikan dengan kategori umur.

“Akun Premini sifatnya sama seperti akun premium biasa, tetap bisa masuk dan keluar uang. Yang berbeda adalah batas maksimal saldo,” kata Stevanus.

Ia juga memastikan bahwa pengguna Premini dapat beralih ke akun DANA Premium ketika telah berusia 17 tahun.

“Begitu sudah cukup umur, mereka bisa upgrade ke akun premium penuh dengan limit saldo yang lebih besar,” ujarnya.