Apple Sepakat Investasi Pabrik di Batam, Kapan iPhone 16 Dijual di Indonesia?
Membuat ringkasan dengan AI
Pemerintah dan Apple menyepakati proposal investasi US$ 1 miliar atau Rp 16 triliun untuk pabrik komponen AirTag di Batam. Lalu, kapan iPhone 16 bisa dijual di Indonesia?
Menteri Investasi Rosan P Roeslani menyampaikan pabrik di Batam itu akan memproduksi perangkat pelacak atau AirTag, sehingga masuk ke rantai pasok global Apple.
Pabrik di Batam itu sedang dibangun dan akan rampung awal 2026. "Investasi ini akan menyerap 2.000 tenaga kerja. Semoga mulai produksi pada 2026," kata Rosan di kantornya, Selasa (7/1).
Pabrik Apple di Batam itu akan memasok 65% dari kebutuhan AirTag secara global.
Sementara itu, pembahasan mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri alias TKDN dilakukan oleh Apple dengan Kementerian Perindustrian atau Kemenperin. Perusahaan membutuhkan sertifikat TKDN untuk menjual produk di Indonesia, termasuk iPhone 16.
Menurut Peraturan Menteri Perindustrian alias Permenperin Nomor 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet, penghitungan TKDN dapat dilakukan menggunakan tiga skema, yakni:
- Pembuatan produk di dalam negeri atau membangun pabrik
- Pembuatan aplikasi di dalam negeri
- Pengembangan inovasi di dalam negeri
Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian atau Kemenperin Setia Diarta mengatakan Apple kembali mengajukan skema investasi dengan metode inovasi pada siklus berikutnya untuk mendapatkan sertifikat TKDN.
Selama ini Apple memilih skema tersebut dengan membangun tiga Apple Academy. Rincian lokasinya sebagai berikut:
- Binus BSD, Serpong, Tangerang
- Universitas Ciputra di Surabaya
- Infinite Learning di Batam
Investasi yang dikucurkan Rp 1,48 triliun pada 2020 sampai 2023. Apple kemudian menjanjikan investasi tambahan sekitar Rp 300 miliar untuk membangun Apple Developer Academy keempat di Bali, sehingga total investasinya Rp 1,7 triliun.
Namun Apple melanggar perjanjian investasi tersebut, yang berujung pada pelarangan penjualan iPhone 16.
Setiadi mengatakan Apple telah menyerahkan rencana pemenuhan utang komitmen investasi tersebut kepada Kemenperin. "Isu ini sedang melalui proses penilaian oleh tim teknis," ujarnya.
Ia juga menjelaskan proposal pembangunan pabrik AirTag di Batam berbeda dengan rencana penyelesaian utang komitmen lewat skema investasi. Pendirian fasilitas produksi di Batam merupakan upaya Apple untuk memenuhi syarat menjadikan Indonesia bagian dari rantai pasok global.
Sementara itu, untuk mendapatkan sertifikat TKDN, Apple memilih skema investasi. Namun Setiadi belum memerinci apa yang akan dibangun perusahaan terkait inovasi.
"Kami sudah memberikan proposal balasan atas proposal Apple untuk memenuhi TKDN di dalam negeri dan mereka akan mempelajari proposal balasan kami," kata Setiadi.
Setiadi menekankan negosiasi pemenuhan TKDN Apple tidak akan rampung dalam satu jam atau satu hari. Perundingan dapat berjalan satu pekan hingga 30 hari.
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 13 Tahun 2021 tentang Standar Teknis Alat Telekomunikasi mengatur setiap gawai di dalam negeri harus memiliki TKDN setidaknya 35%. Sementara itu, pemerintah berencana menaikkan batas menjadi 40%.
Setiadi menyampaikan Apple mengetahui rencana tersebut. Perusahaan pun berkomitmen untuk mematuhi peraturan TKDN yang berlaku di dalam negeri.
Namun Setiadi menilai investasi US$ 1 miliar Apple lewat pembangunan pabrik AirTag di Batam belum memenuhi ambang batas bawah TKDN 40%.
"Kalau Apple membaca Permenperin Nomor 29 Tahun 2017 seharusnya sudah tahu berapa nilai investasi yang dibutuhkan untuk memenuhi aturan TKDN," kata dia. "Negosiasi pemenuhan TKDN produk Apple masih berlangsung.”
Jika Apple memenuhi aturan tersebut, maka iPhone 16 bisa diperdagangkan di Indonesia. Kemenperin mencatat ada 11 ribu iPhone 16 yang beredar di Indonesia per November. Bahkan selama 25 Oktober - 10 November, masuk 2.000 gawai.
