Toko Dijarah di Los Angeles, Apple Bunyikan Alarm di Semua iPhone yang Dicuri

Desy Setyowati
13 Juni 2025, 07:18
Apple, iPhone, los angeles
X, Katadata/Desy Setyowati
iPhone yang dicuri mengeluarkan suara alarm dan memunculkan peringatan di layar
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Toko milik Apple menjadi korban penjarahan dan perusakan properti dalam aksi unjuk rasa di Los Angeles pada Selasa (10/6). Apple pun membunyikan alarm otomatis di setiap iPhone yang dicuri dan memunculkan pesan peringatan. 

Berdasarkan video yang viral di media sosial, iPhone yang dijarah dari Apple Tower Theatre mengeluarkan bunyi alarm yang tidak bisa disetop. Selain itu, terdapat tulisan 'Silahkan kembali ke Apple Tower Theatre. Perangkat ini telah dinonaktifkan dan sedang dilacak. Pihak berwenang setempat akan diberitahu' pada layar ponsel.

Sistem antipencurian Apple, yang dirancang khusus untuk toko, melampaui perlindungan konsumen standar seperti fitur Stolen Device Protection yang tersedia melalui pembaruan iOS.

Sementara pengguna iPhone mengandalkan perlindungan biometrik, sistem pengamanan ritel secara otomatis menonaktifkan perangkat yang diambil dari lokasi yang sah atau dicuri. Sistem memicu alarm keras, dan memungkinkan pelacakan secara real-time.

Infrastruktur jaringan Apple memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengendalikan perangkat dari jarak jauh. Pendekatan berlapis itu membuat barang curian tidak berguna bagi pencuri sekaligus memberikan data yang dapat ditindaklanjuti polisi.

Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD) melaporkan setidaknya satu penangkapan yang terkait langsung dengan pembobolan Apple Store, dengan penahanan tambahan yang terkait dengan aksi penjarahan yang lebih luas.

Kekacauan terjadi di toko Apple Tower Theatre saat orang-orang bertopeng menerobos masuk, melarikan diri sambil membawa iPhone dan perangkat lainnya di tengah aksi unjuk rasa memprotes Penegakan Bea Cukai dan Imigrasi (ICE).

Video yang dibagikan secara luas di media sosial merekam penjarah tidak hanya menyasar Apple tetapi juga bisnis-bisnis di dekatnya seperti toko Adidas, toko perhiasan, dan beberapa apotek.

Penjarahan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan atas kebijakan imigrasi federal. Protes dimulai dengan damai pada 6 Juni, menyusul operasi ICE yang mengakibatkan lebih dari 40 orang ditangkap.

Namun, pada Senin malam (9/6), demonstrasi berubah menjadi kekerasan. Gubernur Gavin Newsom dan Wali Kota Karen Bass secara terbuka mengkritik tindakan ICE, tetapi kejahatan oportunistik menutupi penyebab awal kerusuhan.

“Ini tidak masuk akal. Ini sama sekali tidak terlihat seperti protes terhadap ICE. Ini hanya penjarahan,” kata salah satu pemilik toko yang dijarah kepada News Nation, dikutip dari Hypefresh, Jumat (13/6)m

Kekacauan tersebut bahkan menyebabkan vandalisme di Museum Nasional Jepang Amerika. Grafiti merusak pameran yang menghormati para veteran Perang Dunia II.

LAPD melakukan lebih dari 100 penangkapan, termasuk satu tersangka yang didakwa dengan percobaan pembunuhan karena diduga melemparkan bom molotov ke arah petugas.

Presiden Donald Trump, yang menyebut kerusuhan itu sebagai ulah 'gerombolan pemberontak yang kejam', mengizinkan 2.000 pasukan Garda Nasional, yang kemudian diperkuat oleh 2.000 pasukan tambahan dan 700 marinir untuk mengatasi aksi. Pentagon mematok biaya pengerahan pasukan US$ 134 juta, dengan pasukan diperkirakan tinggal selama sekitar 60 hari.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...