Rahasia Kevin Hendrawan Raup Uang dari Youtube

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
13 Mei 2019, 11:30
Trend Digital Society
Katadata

Satu peluang penghasilan terbesar seorang youtuber berasal dari sponsorship. “Bagaimana kita bisa mencari sponsor untuk mensponsori video kita, itu baru yang namanya bisnis,” kata Youtuber Kevin Hendrawan, dalam acara Trend Digital Society di IDX Main Hall, 11 Mei 2019. Acara dihelat oleh Sucor Sekuritas bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia, dan Rintisan Indonesia (@Rintisan.id).

Besaran uang dari sponsorship kata Kevin bergantung pada kemampuan yuotuber mampu menjual barang sponsor. “Jadi kontrol ada di Youtuber masing-masing,” kata youtuber yang pernah menginjakan kaki di Kutub Utara ini.

Kedua dari peluang Mass Marketing Platform. Dari satu video yang ditonton jutaan kali saban bulannya bahkan setiap hari, jika itu dimanfaatkan untuk menjual atau mempromosikan produk sendiri tanpa membutuhkan distributor akan menjadi peluang besar untuk menghasilkan uang.   “Youtuber dengan subscribers satu juta misalnya, itu bisa mendapatkan sampai dengan 20 juta  views per bulan,” katanya. Tanpa harus membuat video pun tiap bulan Youtuber masih meraup jutaan views, apalagi jika rajin membuat video. “Bayangkan kalau angka tersebut bisa di-convert menjadi sales.”

Kedua peluang sponsorship dan mass marketing platform ini menjadi sumber saluran penghasilan yang lebih tinggi dari video monetization yang akan diterima dari Youtube. “Video monetization, duit yang dikirim dari Youtube.com, bahkan tidak cukup untuk biaya operasional, jadi jangan salah, katanya. Selain itu kata Kevin seorang youtuber tentu akan mendapat peluang lainnya berupa Spotlight yaitu apresiasi positif termasuk pujian dan lain-lain dari warganet. Di You tube orang juga bisa mambangun community building, atau mengembangkan komunitas-komunitas berdasarkan minat atau kesamaan lainnya.

Saat ini kata Kevin ada setengah miliar lebih pengguna internet di ASEAN atau sekitar 40 persen populasi. Indonesia menduduki peringkat pertama di kawasan ini.  Tahun 2017 sebanyak 143 juta orang Indonesia telah terhubung jaringan internet. Jumlah itu adalah pasar yang besar bagi para youtuber Indonesia.

Lalu apa kunci utama menjadi Youtuber menurut Kevin?

Kata Kevin, di Youtube sebenarnya orang  tidak perlu akting (kecuali film) dan cukup menjadi diri sendiri. “Akan lebih baik mengikuti apa yang kita suka, dari pada menyajikan yang tidak kita suka hanya untuk mengejar trending saja,” tambahnya.  Itu menjadi kunci pertama untuk menjadi seorang youtuber. “Harus nyaman dengan diri sendiri,” tegasnya. Jika memaksakan diri, youtuber akan bosan dan tidak akan bertahan lama.

Berikutnya yang penting bagi youtuber adalah membangun branding, yang akan menampilkan karakter dan membuat konten fokus bidang tertentu. “Yang dibahas itu jelas dan fokus,  kalau kalian mau bicara tentang nabung saham misalnya ya banyaklah bicara tentang investasi,” katanya.  Youtuber dalam hal ini bisa menempatkan dirinya sebagai master saham dan sejenisnya. Sebab katanya, seorang youtuber bisa menggelari diri sendiri tanpa ada yang bisa komplain. “Asal kalian bisa bertanggung jawab atas apa yang telah diklaimkan.”

Trik lain mencari penonton video Anda menurut Kevin adalah mencantolkan dengan isu terkini  “Nebeng ombak, kita surfing di isu yang sedang ramai,” tambahnya. Ia mencontohkan saat pemilu misalnya, seorang yuotuber yang fokus pada konten nabung saham bisa menampilkan tema saham yang laku pasca pemilu, dan lain-lain.

Hal lain yang harus ditekankan adalah konsisten. “Meskipun seorang youtuber punya youtuber cukup banyak, tapi kalau  tidak konsisten membuat video akan hilang juga,” katanya.  Kevin menuturkan 120 video pertamanya di Youtube tidak ada yang menonton, tapi tetap konsisten membuat video. “Baru video ke 121, tentang review game baru dilihat orang,” ungkap L Men of the year 2014 ini.

Kevin menambahkan ada perubahan tren dalam bisnis youtuber. Sejak 2013 bisnis ini besifat lebih localize, artinya menyesuaikan dengan konten lokal. Dengan demikian, jika yang disasar adalah penonton Indonesia akan lebih mudah dan mengena menggunakan Bahasa Idnonesia.

Investasi Digital Para Millennial

Dalam acara yang dilatari pemikiran Invest in yourself, Sucor Sekuritas juga memperkenalkan kemudahan investasi di era digital, eranya kelompok milenial. Bernadus Wijaya Head of Business Development Sucor Sekuritas  sekaligus financial advisor, menjelaskan pentingnya kelompok millennial berinvestasi untuk mencapai freedom financial dan meraih mimpi.

Dalam Millennial report kata Bernadus tercatat sekitar 70 persen generasi Y beupaya mendapat update terkini dari internet. “Bahkan 79  persen millennial begitu bangun tidur langsung melihat HP,” tambahnya.  Sayang kegandrungan millennial pada internet banyak mengarah ke sikap konsumtif. Kata Bernard satu dari dua millennial berbelanja online.

“Akibatnya kalangan millennial hanya mengalokasikan 10,7 persen penghasilannya untuk saving,” tambahnya.  Dan hanya 35,1 persen generasi Y yang punya rumah sendiri, sisanya menumpang atau kontrak dan kost.

Investasi bisa menjadi jalan bagi kelompok millennial mengubah prioritas keuangan dan meraih mimpi mereka.  Sebelum menjalankan investasi Bernard mengingatkan agar memiliki dana darurat minimal tiga kali pengeluaran.

Millennial harus berinvestasi karena akan menghadapi inflasi, di sisi lain harus menyiapkan dana pendidikan, dana pensiun, hingga melipatkangandakan aset.  Bernard mengatakan instrumen yang  bisa dipilih adalah reksadana atau saham.  Dengan memiliki saham investor berpeluang mendapatkan capital gain dan deviden setiap tahun, sekaligus menghadapi risiko capital loss dan delisting atau dicoret dari perdagangan bursa. 

"Dalam sepuluh tahun terakhir, saham dan deviden konsisten memberikan return tertinggi dibandingankan instrumen investasi lainnya,” kata Bernard. Ia mencotohkan capital gain yang bisa didapat jika menabung saham BCA selama sepuluh tahun. Pada 2009 harga saham BBCA Rp2.975,00 sementara tahun ini, 2019, harganya  mencapai  Rp.27.550,00. Begitu pun saham BRI (BBRI)  sepuluh tahun lalu seharga Rp465,00 dan tahun ini sekitar Rp3.890,00.

Pilihan lainnya adalah reksadana, terutama untuk yang tidak punya waktu atau kurang paham pasar modal. Keuntungan berinvestasi pada instrument ini kata Benard adalah  dikelola manajer investasi secara profesional dan bisa dimulai dengan jumlah investasi  kecil, bahkan Rp.100.000,00.

Sementaara Kepala Devisi Pengembangan Pasar Bursa Efek Indonesia BEI Dedi Priyadi mengatakan masih banyak yang berpikir investasi adalah ribet dan sulit. Namun sekarang sudah jauh berbeda.  “Tanpa harus melihat siapa yang menjual, orang bisa membeli lewat handphone,” kata Dedi. Diharapkan kemudahan ini mampu menarik makin banyak generasi milenial untuk berinvestasi di pasar modal.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...