Beri Pelatihan 35 Startup, Gojek Berharap Muncul Unicorn Baru RI

Cindy Mutia Annur
2 Juli 2020, 07:55
Beri Pelatihan 35 Startup, Gojek Berharap Muncul Unicorn Baru RI
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
IlustrasI Gojek di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan (5/4).

Gojek telah memberikan pelatihan kepada 35 startup melalui program akselerator, Gojek Xcelerate. Decacorn Tanah Air ini berharap, perusahaan rintisan yang dilatih bisa berkembang dan menjadi unicorn baru.

Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Indonesia memiliki empat unicorn saat ini, yaitu Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO.

Sedangkan Gojek menyandang status decacorn atau memiliki valuasi US$ 10 miliar atau Rp 140 triliun lebih. (Baca: Investor Gojek Suntik Modal Rp 603 Miliar ke 15 Startup, Satu Asal RI)

Chief Corporate Affairs Gojek  Nila Marita mengatakan, 35 startup yang mendapat pelatihan dikurasi dari total 1.425 perusahaan Indonesia dan Asia Tenggara yang mendaftar. Perusahaan rintisan yang lolos itu terbagi menjadi empat angkatan.

Secara rinci, 35 startup itu terdiri dari lima perusahaan lokal di bidang mesin pembelajar (machine learning) dan sembilan di sektor daily consumer innovation. Lalu 10 startup lokal dan Asia Pasifik yang dipimpin perempuan, serta 11 yang memiliki model bisnis direct-to-consumer.

Nila mengatakan, perusahaan rintisan harus terus berinovasi agar bisa bertahan dan memberikan solusi di tengah pandemi corona. "Kami yakin akan kemajuan dan masa depan para startup, khususnya di Tanah Air, yang dapat menjadi the next unicorn," katanya saat konferensi pers secara virtual, Rabu (1/7). 

(Baca: Halodoc Tanggapi Peluang Startup Kesehatan Jadi Unicorn)

Apalagi, dari total startup yang dilatih, ada tiga yang dinilai berdampak sosial. Pertama, Jejak.in yang menyediakan solusi teknologi terkait lingkungan hidup. Kedua, Etanee, penyedia platform rantai pasok digital yang menghubungkan ekosistem industri pangan dari hulu ke hilir.

Terakhir, Qlue, aplikasi pelaporan publik untuk berbagai masalah sosial dan lingkungan di kota. Permasalahan yang dimaksud seperti limbah, lampu lalu lintas yang rusak, dan parkir ilegal.

Managing Director Digitaraya Nicole Yap menambahkan, para startup yang masuk Gojek Xcelerate diberikan pelatihan agar tumbuh berkelanjutan. Ia optimistis para peserta siap bersaing di level global.

(Baca: Menristek Targetkan Indonesia Tambah 3 - 5 Unicorn Tahun Ini)

Apalagi, 35 startup tersebut diklaim menciptakan 1.608 lapangan pekerjaan baru. Mereka juga telah mendapatkan pendanaan lebih dari US$ 30 juta. “Yang tak kalah penting 22 dari 35 alumni ini dipimpin oleh perempuan," ujar Nicole.

Perusahaan yang terlibat memberikan pelatihan melalui Gojek Xcelerate yakni Digitaraya, Google Developers, McKinsey & Company, dan UBS. Startup yang lolos juga berpeluang masuk ke ekosistem Gojek.

"Saat ini, kami dalam proses penjajakan hal itu. Dalam waktu dekat, kami akan siap untuk mengumumkan kolaborasi ini," ujar Gojek Xcelerate Lead Yoanita Simanjuntak.

(Baca: Galang Pendanaan, Valuasi Ruangguru Diprediksi Tembus Rp 7 Triliun)

Reporter: Cindy Mutia Annur

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...