Permintaan Melonjak, Gojek Perluas Pasar Bisnis Kirim Barang Antarkota
Permintaan pengiriman barang antarkota melalui aplikasi Gojek melonjak tiga kali lipat saat pandemi corona. Decacorn Tanah Air ini pun memperluas cakupan layanan logistiknya ke Semarang, Solo, dan Yogyakarta.
Untuk menyediakan layanan kirim barang antarkota atau GoSend Intercity Delivery, Gojek bekerja sama dengan Paxel sejak April lalu. Layanan ini baru tersedia di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi (Jadetabek) dan Bandung Raya.
Penggunanya bukan hanya konsumen individu, tetapi juga Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). “Permintaan layanan naik tiga kali lipat sejak April,” kata Head of Logistic Gojek Junaidi saat konferensi pers virtual, Rabu (26/8).
Sebanyak 65% dari pelaku usaha yang menggunakan jasa GoSend Intercity Delivery, bergerak di bidang kuliner. Alhasil, 70% barang yang dikirim merupakan makanan dan minuman.
Seiring dengan meningkatnya permintaan layanan, Gojek pun memperluas cakupan operasional ke Semarang, Solo, dan Yogyakarta.
Pelanggan dikenakan tarif tetap atau flat. Besarannya disesuaikan dengan ukuran barang, dengan berat maksimal lima kilogram (kg).
Tarif pengiriman dari Jadetabek ke Bandung atau sebaliknya yaitu Rp 20 ribu. Lalu, dari Jadetabek dan Bandung ke Semarang, Solo, dan Yogyakarta atau sebaliknya dibanderol Rp 30 ribu.
Sedangkan antarkota di Semarang, Solo, dan Yogyakarta ditetapkan Rp 15 ribu.
COO dan Co-Founder Paxel Zaldy Ilham Masita menjelaskan, ketiga kota itu dipilih sebagai rute pengiriman baru, karena banyaknya UKM kuliner. “Kami berharap perluasan ini meningkatkan skala bisnis dan berdampak lebih besar bagi UMKM,” katanya.
Untuk mengakses layanan GoSend Intercity Delivery, pengguna bisa membuka aplikasi Gojek dan memilih GoSend. Lalu klik bagian luar kota, kemudian pilih kota asal pengiriman barang dan tujuan.
Perusahaan menargetkan bisa mengirim barang 24 jam untuk kategori next day service. Layanan ini dilengkapi asuransi hingga Rp 10 juta, jika barang rusak dan/atau hilang dalam perjalanan.
Selain itu, GoSend dan Paxel menerapkan konsep pembatasan interaksi fisik (physical distancing) dalam proses pengiriman dan pengambilan barang. Masyarakat dapat mengirim maupun menerima barang tanpa kontak fisik secara langsung (contactless delivery).