Penjualan Produk Rumah Tangga di Ruparupa.com Naik 300% saat Pandemi
Perusahaan e-commerce, Ruparupa.com mencatatkan peningkatan transaksi produk rumah tangga 300% selama pandemi Covid-19. Produk yang paling diminati yakni meja dan kursi kerja, serta penunjang olahraga.
"Kalau dilihat dari tren, kenaikan lebih dari 300%," kata Chief of Marketing Ruparupa.com Budiono Darmawan saat konferensi pers virtual, Rabu (14/4).
Ia menjabarkan, produk yang paling banyak diburu saat awal pademi corona yaitu masker. Peningkatannya 1.000%.
Kemudian, penjualan furnitur seperti kursi dan meja kerja meningkat. Ini seiring maraknya bekerja dari rumah alias work from home (WFH). “Permintaannya naik signifikan," kata dia.
Rak penyimpanan dan penunjang olahraga juga diminati konsumen selama pandemi. “Misalnya treadmill, sepeda statis hingga matras yoga," ujar dia.
Saat ini, Ruparupa.com menggaet 500 ribu pelanggan dan memiliki 67 ribu varian produk. Platform ini merupakan bagian dari perusahaan penyedia peralatan industri Kawan Lama Group, yang memiliki beberapa lini bisnis ritel seperti Ace Hardware, Informa, dan Krisbow.
Chief of Many Things Ruparupa.com Teresa Wibowo menambahkan, perusahaan mengandalkan strategi omni-channel saat pandemi corona. "Kami menyatukan toko di bawah naungan Kawan Lama Group. Ada 600 titik di Indonesia. Ini untuk memudahkan pelanggan mengambil produk," ujarnya.
Strategi itu sejalan dengan survei dari Bank DBS tahun lalu. "Kami menyarankan agar perusahaan mempercepat strategi omni-channel atau memulai kemitraan dengan platform e-commerce yang mapan," demikian isi laporan DBS.
Laporan itu juga menunjukkan, minat masyarakat menggunakan e-commerce melonjak dari 24% menjadi 66% saat pandemi Covid-19. Sedangkan warga yang memilih toko fisik atau mal turun dari 73% menjadi 24%.
Responden yang memilih situs web dan sosial media sebagai pilihan berbelanja naik tipis selama corona, masing-masing menjadi 6% dan 3%.
Survei itu dilakukan secara online terhadap 545 responden. Mayoritas responden berdomisili di sekitar Jakarta (70%), Jawa di luar Jakarta (17%) dan luar Jawa (13%).