Pendiri Gojek dan YouTuber Nas Daily Suntik Startup Dapur Hantu Klikit
Pendiri Gojek Kevin Aluwi dan YouTube keturunan Israel – Palestina Nuseir Yassin atau Nas Daily menyuntik modal startup cloud kitchen Klikit. Total dana segar yang diperoleh dalam pendanaan per-seed ini US$ 2 juta atau sekitar Rp 30,7 miliar.
Pendanaan itu dipimpin oleh Global Founders Capital dan Wavemaker Partners. Investor lain yang berpartisipasi yakni Gentree Fund, AfterWork Ventures, Reshape Ventures, Nordstar, Pentas Ventures, Moving Capital, YouTuber Lazar Beam dan Radish Pendiri fiksi Seung-yoon Lee.
Selain Kevin Aluwi dan Nas Daily, ada investor individu (angel investor) yang menjabat tingkat eksekutif di Gojek, YouTube, dan Flash Coffee.
Startup Klikit didirikan oleh Christopher Withers yang pernah menjabat sebagai vice president of marketplaces di GoJek. Ia juga pernah menduduki posisi chief strategy officer (CSO) di perushaaan berbagi tumpangan (ride-hailing) asal Banglades Pathao and meluncurkan UberEats di Asia Pasifik.
Ia masih bekerja di Gojek saat pandemi corona. Namun ia memimpin lini bisnis restoran hantu dari jarak jauh di rumahnya ke Australia.
Withers mengatakan bahwa dirinya berminat pada restoran hantu, karena ingin merasakan langsung tantangan dalam membuka bisnis kuliner. “Ketimbang hanya berhipotesis di sela-sela atau dari belakang laptop saya saat membangun banyak pasar aplikasi super (superapp),” katanya dikutip dari TechCrunch, Minggu (9/10).
Dari situ ia menyadari bahwa pemilik restoran masih kelimpungan dengan operasional bisnis meski telah menggunakan platform online. Hal ini karena platform tidak terintegrasi, sehingga administrator harus mengelola banyak akun, termasuk kasir online atau point of sales (POS), manajemen stok, dan lainnya.
“Banyak operator restoran menyebut ini sebagai 'tablet neraka',” kata Withers. Sebab, mereka harus mengelola banyak akun dan gawai.
“Dan beberapa klien kami memiliki lebih dari 20 perangkat untuk satu lokasi dapur,” tambah dia.
Klikit pun menyediakan layanan yang memungkinkan operator restoran dan dapur mengelola beberapa merek makanan di seluruh lokasi dan saluran hanya dengan satu perangkat. Fitur-fiturnya yakni:
Memperbarui menu di seluruh aplikasi pengiriman. Klikit bekerja dengan aplikasi seperti GrabFood, foodpanda, GoFood, dan UberEats.
Akses sesuai permintaan ke analitik data historis, termasuk penjualan harian, campuran produk, dan perincian saluran.
Klikit Cloud yakni restoran berbasis komputasi awan (cloud) atau dapur hantu
Disebut dapur hantu karena cloud kitchen hanya menyediakan layanan dapur dan perangkat lunak alias software. Konsumen juga hanya bisa memesan secara online, atau tidak bisa makan di tempat.
Klikit Cloud diluncurkan tujuh bulan lalu dan telah digunakan oleh lebih dari 150 merek di Filipina, Malaysia, Indonesia, Singapura, Taiwan, dan Australia. Transaksinya lebih dari US$ 2,8 juta.
Merek yang menggunakan layanan Kliklit Cloud di antaranya pewaralaba Filipina dari TGI Fridays, Hard Rock Cafe dan Buffalo Wild Wings, Flash Coffee yakni Bistro Group, serta MadEats dan Just Kitchen.
Berbeda dengan Dapur Bersama milik Gojek atau GrabKitchen besutan Grab, Klikit berfokus pada Software as Services (SaaS). Ini karena startup menyediakan fitur-fitur yang membantu operator seluler mengelola banyak restoran hantu.
Pesaing terdekat Klikit yakni Deliverect dan NextBite. Untuk mengalahkan keduanya, Withers fokus bekerja sama dengan aplikator seperti Gojek dan Grab.
Mitra Wavemaker Partners Paul Santos menilai bahwa Klikit memecahkan masalah yang belum terselesaikan secara luas oleh pemilik restoran di mana pun. Startup ini juga menciptakan solusi unik bagi pembuat dan merek untuk memperoleh pendapatan.
Klikit juga terlibat langsung dengan penggemar dengan cara yang diklaim sama sekali baru. “Visi mereka secara strategis menyatukan tren yang berkembang pesat dalam pengiriman makanan dan ekonomi kreator,” ujar Santos.