Miklos Sunario, Pemuda 19 Tahun Berpidato Teknologi AI di Sidang PBB

Desy Setyowati
13 Februari 2023, 18:31
Miklos Sunario, pbb
Twitter/@indonesiaunny
Mahasiswa asal Indonesia Miklos Sunario bicara mengenai AI dalam sidang PBB.

Miklos Sunario, pemuda 19 tahun asal Indonesia menyampaikan pidato soal penerapan teknologi AI atau kecerdasan buatan alias artificial intelligence untuk pendidikan. Teknologi ini merupakan dasar ChatGPT.

“Saya mendapatkan kehormatan luar biasa untuk berbicara di Forum Kemitraan ECOSOC Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atas nama perusahaan saya, EduBeyond,” kata Miklos melalui laman LinkedIn, pekan lalu.

“Saya berbicara tentang seputar kualitas pendidikan, dan bagaimana digitalisasi dan personalisasi pembelajaran dapat mengatasi masalah ini,” tambah dia.

Ini pertama kalinya ia berpidato dalam sidang PBB. “Saya bahkan tidak tahu bahwa kami dapat dengan mudah membaca pernyataan yang telah kami siapkan. Bahkan menerima tepuk tangan,” ujar dia.

Dalam unggahan itu, ia juga berterima kasih kepada Duta Besar Indonesia untuk PBB Arrmanatha Christiawan Nasir dan pendiri Moonshot Platform Yemi A.D., Alexander Braun.

Berdasarkan laman LinkedIn, Miklos Sunario masih menempuh pendidikan di The University of British Columbia sejak September 2021 hingga April 2025. Ia juga mengeyam pendidikan di Sir Winston Churchill Secondary School selama 2019 – 2021.

Sedangkan rincian pengalamannya sebagai berikut:

  • Oktober 2021 – Juni 2022: President UBC Engineering Undergraduate Society
  • November 2022 – saat ini: Moonshot Awardee Moonshot Platform
  • Januari 2023 – saat ini: Cansbridge Fellow 2023
  • Juni 2020 – saat ini: Co-founder sekaligus Executive Director EduBeyond

Berdasarkan laman LinkedIn EduBeyond, perusahaan memiliki kantor pusat di Vancouver, Kanada. Perusahaan ini memiliki 51 – 200 karyawan.

Perusahaan itu tengah mengembangkan teknologi pembelajaran adaptif guna mempercepat proses belajar di bidang literasi Bahasa Inggris dan teknologi. Mereka menyasar generasi muda.

“Saat ini, proyek tersebut bertujuan mengurangi 30 menit waktu yang dibutuhkan bagi generasi muda di Asia Tenggara untuk mencapai kecakapan dalam berbahasa Inggris,” demikian dikutip dari laman LinkedIn.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...