Transaksi Paylater Kredivo Melonjak Lima Kali Lipat dalam Tiga Tahun

Abdul Azis Said
17 Februari 2023, 22:22
Kredivo, Kredivo IPO, Fintech Kredivo, paylater
Katadata/Kredivo
Ilustrasi. Kredivo memastikan keamanan transaksi keuangan mereka setara dengan perbankan.

Startup fintech dengan produk Paylater, Kredivo mencatatkan jumlah pengguna dan transaksi melonjak lima kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Perusahaan pun memastikan keamanan data tetap terjaga.

Chief Data Officer Kredivo Paramananda Budi Setyawan memastikan data pengguna tidak dapat diakses sembarangan dan menggunakan otorisasi yang ketat. Ia juga memastikan keamanan transaksi kredivo setara dengan perbankan. Perusahaan mengimplementasikan two-factor authentication (2FA) untuk keamanan transaksi yaitu berupa PIN dan OTP.

"Kami juga terus berinvestasi pada teknologi canggih yang mutakhir untuk memastikan bahwa sistem keamanan yang dimiliki Kredivo terus terbaharui sesuai dengan standar internasional dan aman dari peretasan,” katanya.

Fintech menjadi industri yang terus tumbuh secara menjanjikan di Indonesia, seiring dengan potensi permintaan masyarakat terhadap alternatif pembiayaan yang masih tinggi. Inklusi keuangan pada sektor fintech pun meningkat dari 0,11% pada 2019 menjadi 2,56% pada 2022. 

Riset Indonesia Buy Now, Pay Later Market, Research and Market 2023 juga menunjukkan Gross Merchandise Value (GMV) layanan Paylater di Indonesia akan meningkat dari US$ 3,483.8 juta pada 2022 menjadi USD7,742.2 juta pada 2028. Namun, keamanan data masih menjadi tantangan. Indonesia menempati urutan ke-4  dunia dalam hal jumlah kasus kebocoran data dengan jumlah kasus mencapai 13,26 juta pada kuartal III 2022.

Kredivo pun meyakini bahwa aspek keamanan data menjadi salah satu faktor yang berkontribusi bagi pertumbuhan industri, termasuk dalam mendapatkan dukungan investasi dari investor dan kepercayaan pengguna. Namun, tingkat literasi digital masyarakat di Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi keamanan data.

Survei Status Literasi Digital Indonesia 2022 yang dilakukan Kementerian Kominfo dan Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan bahwa pilar keamanan digital mendapatkan angka terendah dengan hanya 3,12 pada skala 1 - 5. Indeks tertinggi untuk literasi digital berasal dari pilar digital culture dengan sebesar 3,84, disusul digital ethics 3,68, dan digital skill 3,52. 

Literasi yang rendah memungkinkan oknum untuk memanfaatkan kondisi tersebut ddan melancarkan berbagai modus yang berpotensi merugikan pengguna, seperti pencurian dan penyalahgunaan data yang berujung pada pemalsuan transaksi.  Oleh karena itu, meskipun penyedia platform fintech telah membangun sistem keamanan data yang begitu kuat, edukasi di masyarakat tetap perlu untuk terus ditingkatkan untuk menutup celah penyalahgunaan data pribadi yang masih marak terjadi saat ini di industri fintech. 

Paramananda mengatakan ,diperlukan kerja sama antara pelaku fintech dan pengguna untuk tetap dapat memaksimalkan potensi dari pertumbuhan fintech. 

Berikut beberapa tips untuk menjaga keamanan data bagi pengguna fintech agar dapat terhindar dari kerugian penyalahgunaan data:

  • Gunakan fintech yang terpercaya dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
  • Unduh aplikasi dari sumber resmi
  • Hindari menyebarkan password, PIN ataupun kode OTP dan rutin mengubah password akun
  • Hindari membuka link dari e-mail, SMS atau WhatsApp
  • Update aplikasi layanan keuangan digital Anda secara berkala
  • Waspadai iming-iming investasi melalui pemanfaatan limit
  • Waspadai iming-iming kenaikan limit melalui media sosial atau telepon yang mengatasnamakan customer service

Reporter: Lenny Septiani
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...