East Ventures Gelar Lomba Inovasi Teknologi Iklim di Indonesia
East Ventures dan Temasek Foundation meluncurkan platform inovasi teknologi iklim yang diklaim terbesar di Indonesia pada Rabu (1/3). Pemenang kompetisi ini akan meraih total hadiah Rp 10 miliar untuk menguji coba solusi mereka di Tanah Air.
Temasek Foundation adalah organisasi non-profit filantropi berbasis di Singapura yang mendukung inisiatif pembangunan berkelanjutan. Platform inovasi teknologi iklim yang diluncurkan diberi nama Climate Impact Innovations Challenge (CIIC).
“Ini untuk memberikan kesempatan kepada para inovator menampilkan solusi inovatif dalam menekan berbagai masalah lingkungan yang mendesak,” kata Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca dalam keterangan pers, Kamis (2/3).
CIIC 2023 berfokus untuk menyelesaikan empat permasalahan ekologi utama (trek), yakni:
- Energi terbarukan: ide, inovasi, dan teknologi yang mendisrupsi bagaimana cara kami menghasilkan dan mengadopsi, serta mendistribusikan energi terbarukan
- Pangan dan pertanian: Solusi informatif baru untuk mengubah kualitas cara kami menanam, memproduksi, dan mendistribusikan makanan secara berkelanjutan dengan metodologi dan solusi yang dapat meningkatkan keterjangkauan, akses, nutrisi, serta mengurangi emisi dan limbah gas rumah kaca (GRK), sehingga menjamin ketahanan pangan baik untuk masyarakat perkotaan maupun pedesaan
- Mobilitas: ide baru seperti layanan, platform, dan teknologi untuk mendukung permintaan yang terus meningkat terhadap mobilitas dan rantai pasokan yang berkelanjutan
- Kelautan: solusi inovatif untuk memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat pesisir
Climate Impact Innovations Challenge akan melalui beberapa agenda utama hingga September 2023, antara lain:
- Pembukaan pendaftaran: 1 Maret - 26 Mei
- Seleksi peserta: 27 Mei - 24 Juni
- Pengumuman 12 Finalis pada Juni
- Mentorship pada Juli
- Grand Final pada September
“Dengan memanfaatkan kreativitas masyarakat dan ekosistem startup yang dinamis, Indonesia dapat berkontribusi secara signifikan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh,” kata Head Programmes Temasek Foundation Lim Hock Chuan.
Deputi Koordinator Bidang Infrastruktur dan Transportasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin menambahkan, pemerintah bertekad memutus hubungan penggunaan energi dan emisi karbon, sehingga korelasinya tidak menjadi 1:1.
Hal itu dapat dicapai dengan menggabungkan inovasi dan teknologi agar lebih baik dalam menghasilkan dan menggunakan daya.