Kominfo Bantu Startup Raih Pendanaan Hampir Rp 1 Triliun
Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan, alumni program intensif Startup Studio Indonesia (SSI) meraih pendanaan US$ 65,8 juta atau sekitar Rp 977,6 miliar.
Startup Studio Indonesia adalah program akselerator startup guna meningkatkan peluang alumni mendapatkan pendanaan dari investor. Caranya, membantu para peserta menemukan model produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar atau Product-Market Fit (PMF) modelling.
Program tersebut pertama kali digelar pada September 2020. Kominfo menargetkan bisa mendukung 150 startup tahap awal melalui Startup Studio Indonesia hingga 2024.
Kominfo total mendukung 97 startup tahap awal melalui program tersebut. Kini, Kominfo membuka pendaftaran tahap atau batch ketujuh untuk 18 peserta.
Kementerian mengatakan, sekitar 30% - 40% peserta Startup Studio Indonesia di setiap batch berhasil mencatatkan pendanaan tahap awal setelah program selesai. Total para alumni meraih investasi US$ 65,8 juta.
Salah satunya startup manajemen rantai pasok, Baskit yang mendapatkan pendanaan pre-seed US$1,5 juta pada Maret. Kemudian startup pengembang solusi customer relation management (CRM) Looyal meraih investasi pre-seed pada Mei.
"Kami akan melakukan segala upaya untuk mendukung startup di Indonesia, terutama yang masih tahap awal dan potensial," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam keterangan pers, akhir pekan lalu (27/5).
Melalui program Startup Studio Indonesia, para peserta mendapatkan kesempatan mengembangkan jaringan dan belajar dari para pendiri perusahaan rintisan terbaik di Asia.
Selain itu, Startup Studio Indonesia membantu peningkatan iterasi produk, model bisnis, dan retensi pengguna sebelum masuk fase scale up atau perluasan pasar.
Kominfo pun membuka pendaftaran Startup Studio Indonesia batch ketujuh untuk memilih 18 perusahaan rintisan. Kriteria startup yang bisa berpartisipasi yakni:
- Berada dalam tahap pendanaan bootstrap, pre-seed, seed, dan pendanaan pra-Seri A
- Memiliki minimal enam bulan traction dengan pertumbuhan 5% per bulan
- Memiliki potensi untuk memperluas pasar
- Memiliki diferensiasi produk yang kuat
Para peserta akan mendapatkan pelatihan tentang:
- Membuat model produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar atau PMF modeling. Mereka akan dibantu oleh analis bisnis.
- Memfasilitasi startup bahkan setelah program berakhir, seperti sesi diskusi tambahan dengan para coach sampai peluang berkolaborasi dengan perusahaan rintisan lain atau lembaga terkait
- Mendapatkan bimbingan selama empat bulan dari 110 coach berpengalaman di dunia startup seperti CEO Xendit Moses Lo, CEO eFishery Gibran Huzaifah, CEO IDNTimes Winston Utomo, CEO Halodoc Jonathan Sudartha, CEO Ad Interim Bukalapak Willix Halim, dan Direktur Utama Gopay Budi Gandasoebrata.