Pendapatan Grab dari Sewa Mobil Pribadi Disebut Rekor Rp 1,3 Triliun
Grab dikabarkan meraup pendapatan US$ 89,8 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun tahun lalu dari bisnis sewa mobil pribadi GrabRentals. Layanan ini tersedia di Singapura.
Berdasarkan laporan VentureCap Insights, pendapatan tersebut naik 17% dibandingkan tahun sebelumnya atau year on year (yoy). Ini juga menandai rekor baru bagi Grab.
Pendapatan sebelum bunga dan pajak US$ 15 juta atau naik 73%. Kenaikan ini berkat langkah Grab memangkas biaya keuangan hampir setengahnya menjadi sekitar US$ 2,5 juta.
Grab secara keseluruhan mencatatkan pendapatan US$ 1,43 miliar selama tahun lalu. Selain itu, membukukan kerugian EBITDA yang disesuaikan US$ 793 juta.
Dikutip dari Tech in Asia, bisnis GrabRentals Grab menawarkan program car-sharing yang memungkinkan dua penyewa menyewa satu mobil dengan biaya lebih murah.
Selain itu, perusahaan menawarkan skema kepemilikan mobil dengan alternatif kredit mobil untuk calon pembeli.
Sebelumnya, Grab mengonfirmasi telah akuisisi penuh operator taksi terbesar di Singapura Trans-Cab melalui GrabRentals. Kesepakatan ini akan memberi Grab akses ke sekitar 2.200 taksi yang diperoleh perusahaan, 300 kendaraan sewaan pribadi, dan bengkel pemeliharaan dan pompa bahan bakar.