Produsen Motor Listrik Gojek, Gogoro Raih Pendapatan Rp 2,6 Triliun
Produsen motor listrik Gojek yakni Gogoro mencatatkan pendapatan US$ 166,5 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun selama semester I. Namun masih merugi US$ 46,2 juta atau sekira Rp 709 miliar.
Perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama yakni Electrum menggaet Gogoro pada Januari 2022. Gogoro merupakan perusahaan teknologi baterai swap asal Taiwan.
Gogoro meraih fasilitas pinjaman lima tahun US$ 345 juta atau sekitar Rp 5,2 triliun pada September tahun lalu.
Rincian laporan keuangan produsen motor listrik Gojek, Gogoro pada kuartal I atau Januari – Maret sebagai berikut:
- Pendapatan turun 16% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 79,3 juta
- Pendapatan dari pertukaran baterai naik 9,8% menjadi US$ 32,3 juta
- Penjualan perangkat keras dan pendapatan lain turun 27,7% menjadi US$ 47 juta
- Rugi bersih naik dari US$ 21,7 juta pada kuartal I 2022 menjadi US$ 40,6 juta
- Laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan turun dari US$ 13,5 juta menjadi US$ 10,6 juta
Kinerja perusahaan motor listrik Gogoro pada kuartal II atau April – Juni yakni:
- Pendapatan turun 3,8% menjadi US$ 87,2 juta
- Pendapatan dari pertukaran baterai naik 9,6% menjadi US$ 33,3 juta
- Penjualan perangkat keras dan pendapatan lain turun 10,6% menjadi US$ 53,9 juta
- Margin kotor naik dari 14% menjadi 15,2%
- Rugi bersih turun dari US$ 121,1 juta menjadi US$ 5,6 juta
- EBITDA yang disesuaikan naik dari US$ 9,3 juta menjadi US$ 12,9 juta
“Kami terus melihat minat kuat di seluruh wilayah dan dunia untuk motor listrik. Ketika dievaluasi oleh sektor Business to Business atau B2B dan Business to Consumer alias B2C, solusi pertukaran baterai Gogoro dan kendaraan dipilih secara konsisten,” kata pendiri sekaligus CEO Gogoro Horace Luke dalam keterangan pers, akhir pekan lalu (10/8).
“Pada kuartal kedua, kami meningkatkan margin kotor, biaya operasional, dan EBITDA yang disesuaikan. Kami juga melanjutkan pertumbuhan dalam hal pendapatan layanan pertukaran baterai dan sedikit peningkatan dari sisi keseluruhan pendapatan berdasarkan mata uang konstan,” Horace menambahkan.
CFO Gogoro Bruce Aitken menyampaikan, meskipun mencapai hasil keuangan yang sesuai target di paruh pertama, ketidakpastian di pasar diterjemahkan menjadi prospek yang konservatif. Kami memperkirakan penjualan skuter di paruh kedua 2023 akan mengikuti musim historis,” katanya.