Arus Kas Melonjak, RedDoorz Berambisi IPO pada 2027
RedDoorz, platform perhotelan dan akomodasi, berambisi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menjadi perusahaan terbuka pada 2027 mendatang.
CEO RedDoorz Amit Saberwal mengatakan dengan segala pencapaian selama semester pertama 2023, manajemen perusahaan optimistis bisa mencapai titik impas pada kuartal empat 2023, dan meraih EBITDA positif pada tahun depan. Dalam tiga hingga empat tahun ke depan, jumlah properti RedDoorz ditargetkan mencapai 8.000 unit.
“Rencana kami berikutnya adalah bisa go public di 2027 karena kami ingin menjadi perusahaan jaringan perhotelan terbesar di Asia Tenggara," ujar Adil dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (8/10).
Amit menjelaskan perusahaan berfokus menggarap potensi dari wisatawan domestik pascapandemi Covid-19. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko yang sama jika terjadi pandemi lagi.
“Sebelum pandemi, banyak hotel-hotel di Asia yang mengandalkan pergerakan turis Tiongkok, tapi setelah pandemi kami telah belajar untuk tidak lagi bergantung pada mereka,” ujarnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyebut jumlah pergerakan wisatawan domestik di Indonesia sampai pertengahan tahun ini sudah mencapai 433 juta orang, dari target 1,2 miliar orang.
Adil Mubarak, VP Operations & Multi-Brand RedDoorz Indonesia, meyakini pergerakan wisatawan domestik ini masih akan terus meningkat sampai akhir 2023.
"Diharapkan berimplikasi pada okupansi hotel RedDoorz dan multi-brand. Seiring dengan peningkatan okupansi, RedDoorz juga berhasil menambah jumlah pelanggan loyalnya," kata Adil.
Berdasarkan informasi perusahaan, Pada Juli 2023, arus kas operasional RedDoorz tercatat positif hingga empat kali lipat dari periode sebelum pandemi Covid 19. Pencapaian ini didorong oleh efektifitas RedDoorz dalam mengurangi tingkat rerata pengeluaran hingga 70% pada semester I 2023. Hal ini sejalan dengan ambisi RedDoorz untuk mencapai Group Break Even Point (BEP) di akhir 2023.
Pertumbuhan pesat pun terjadi pada jumlah properti multi-brand yang dicapai oleh SANS Hotel dan UrbanView. SANS Hotel hadir sejak 2020 dan didesain khusus untuk wisatawan milenial dan Gen-Z kini telah mencapai 50 properti.
UrbanView yang memiliki desain modern dan menjadi hotel multi-brand favorit kalangan menengah ke atas bahkan telah mencapai 200 jumlah properti hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun.
Berbagai peningkatan tersebut tercapai setelah RedDoorz menjalankan berbagai strategi pemulihan pasca Covid-19. Antara lain, dengan melakukan efisiensi biaya operasional hingga marketing, optimalisasi penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk otomatisasi pelayanan, hingga fokus mengembangkan bisnis pada pasar utama, yaitu Indonesia dan Filipina.