Gojek Uji Coba GoRide Nego, Driver Ojol Khawatir Pendapatan Turun

Lenny Septiani
31 Oktober 2023, 15:30
gojek, GoRide Nego, ojol, tarif ojol bisa ditawar, indrive
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Pengemudi ojek daring beristirahat di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (15/8/2022).

Gojek menguji coba GoRide Nego yang memungkinkan penumpang menawar tarif ojol. Mitra pengemudi atau driver ojek online khawatir skema ini bisa menurunkan pendapatan.

“Untuk terus memperluas penawaran produk layanan mobilitas roda dua kepada konsumen yang memprioritaskan harga, Perseroan menguji coba GoRide Nego,” kata GoTo Gojek Tokopedia dalam laporan kinerja kuartal III, Senin (30/10).

Namun induk usaha Gojek itu tidak memerinci berapa konsumen yang sudah menguji coba dan di wilayah mana saja.

Mitra pengemudi Gojek Sugito 55 tahun khawatir, skema tarif ditawar pada GoRide Nego tidak cocok diterapkan di Indonesia. Walaupun pesaing Gojek yakni inDrive sudah menerapkan cara ini.

“Pelanggan bisa memilih pengemudi ojol dengan skema itu. Kalau tidak terpilih, bagaimana kami dapat uang untuk makan?” kata Sugito kepada Katadata.co.id, Selasa (31/10).

Ia lebih sepakat Gojek menerapkan skema tarif ojol yang sudah ada. Namun ia berharap aplikator menurunkan biaya bagi hasil yang ditarik dari pendapatan pengemudi.

“Kendalanya justru pada biaya bagi hasil. Bukan persoalan tarif mahal. Kalau biaya komisi itu dihilangkan, harganya standar. Kalau ada biaya untuk asuransi, bisa ditambahkan,” Sugito menambahkan.

Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia SPAI Lily Pujiati pun khawatir skema tarif ojol yang bisa ditawar pada GoRide Nego bisa mengurangi pendapatan mitra pengemudi.

“Aplikator tetap diuntungkan dengan mengumbar harga murah atas layanan. Cara seperti ini bukan hal baru dan sudah dipraktikkan oleh aplikator lain,” kata Lily kepada Katadata.co.id, Selasa (31/10).

Menurutnya, layanan GoRide Nego akan memaksa driver ojol mengambil tawaran tarif murah atau tidak akan mendapatkan order. Sebab, jumlah pengemudi yang lebih banyak ketimbang pesanan.

Katadata.co.id mengonfirmasi kekhawatiran mitra pengemudi ojek online atau ojol tersebut kepada Gojek. Namun belum ada tanggapan.

Sementara itu, GoTo Gojek Tokopedia baru saja mengumumkan laporan keuangan kuartal III. Gojek mencatatkan penurunan transaksi bruto atau GTV 8% selama Januari – September dibandingkan periode sama tahun lalu alias year on year (yoy) dari Rp 44,1 triliun menjadi Rp 40 triliun.

Gojek pun mulai menambah biaya promosi pada kuartal III atau Juli – September 5% dibandingkan kuartal II atau quarter to quarter (qtq). Hasilnya, GTV naik 1% dari Rp 13,2 triliun menjadi Rp 13,4 triliun.

Reporter: Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...