Kominfo Fasilitasi Startup Raih Investasi Rp 1,2 Triliun
Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika memfasilitasi startup meraih investasi US$ 79 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun melalui Startup Studio Indonesia. Program ini pun kembali dibuka.
“Startup Studio Indonesia memiliki 115 alumni startup dari tujuh batch,” kata Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo Slamet Santoso dalam keterangan pers, Selasa malam (27/11).
“Para alumni Startup Studio Indonesia itu telah mencatatkan pertumbuhan bisnis dan kenaikan traction signifikan sejak mengikuti program. Kami optimistis program ini dapat membantu semakin banyak startup tahap awal untuk scale up,” Slamet menambahkan.
Program Startup Studio Indonesia merupakan bagian dari misi Kominfo untuk membantu 150 startup tahap awal ‘naik kelas’ pada 2024, baik dari segi jumlah pengguna, pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan.
Kominfo pun membuka Startup Studio Indonesia batch 8. SSI merupakan program rutin yang diselenggarakan oleh Kominfo untuk membina startup digital tahap awal yang sedang menjalani proses mencapai tahap product-market fit alias PMF.
Syarat untuk mengikuti Startup Studio Indonesia Kominfo yakni:
- Sudah memiliki Minimum Viable Product atau MVP minimal enam bulan terakhir
- Sudah melalui tahap ideation dan melakukan validasi user
- Startup sedang berada pada tahap pendanaan bootstrap hingga maksimal pendanaan Seri-A
- Startup menunjukkan potensi pencapaian PMF dari segi traction pengguna berbayar dan retention rate
- Startup menunjukkan kemampuan untuk scale up dengan potensi scalability dan profitability yang jelas
- Telah berbadan hukum
- Pendiri startup terlibat secara full time dalam operasional
Untuk mengikuti Startup Studio Indonesia, startup bisa mendaftar melalui situs resmi startupstudio.id paling lambat 5 Januari tahun depan.
Kominfo akan memilih 17 startup digital dari berbagai sektor. Setiap startup yang mendaftar bakal dinilai berdasarkan lima faktor, yaitu analisis laporan bisnis, profil para founder, local defensible-factors, pertumbuhan dari bulan ke bulan, serta pangsa pasar.
“Kami terus berupaya melakukan ekspansi dan seleksi ketat, agar para startup tahap awal yang terpilih nantinya berada di posisi tepat untuk menerima materi praktis yang telah disiapkan oleh tim Kominfo dan jajaran praktisi startup aktif,” ujarnya.
Setelah lolos melalui proses presentasi dan wawancara, nantinya 17 startup terpilih mengikuti serangkaian pelatihan eksklusif selama empat bulan. Pelatihan ini meliputi sesi Founder’s Camp, 1-on-1 Coaching dengan jajaran praktisi startup aktif dan mentor profesional, hingga lokakarya pemasaran dan PMF.
Beberapa coach yang akan membina langsung para finalis SSI Batch 8 di antaranya adalah CEO Dekoruma Dimas Harry Priawan, CEO Xendit Moses Lo, President Sociolla Christopher Madiam, President Evermos Arip Tirta, dan CEO eFishery Gibran Huzaifah.
Saat acara puncak yakni Milestone Day, para finalis berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaian di depan para stakeholders industri startup. Hal ini untuk membuka potensi pendanaan.
Slamet menyampaikan, 30% - 40% alumni SSI berhasil mendapatkan pendanaan tahap lanjut setelah lulus dari program.
