Startup Ula yang Disuntik Jeff Bezos Tutup Layanan dan Beralih Bisnis

Lenny Septiani
4 Desember 2023, 14:26
startup ula, startup tutup, jeff bezos,
Ula
Dari kiri ke kanan: COO Ula Riky Tenggara, CCO Derry Sakti, CEO Nipun Mehra, CTO Alan Wong

Startup Ula yang disuntik oleh modal ventura milik Jeff Bezos. pada 2021, kini menutup layanan dan beralih bisnis. Perusahaan rintisan ini juga melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan dua kali.

Ula menutup sementara operasional pengiriman dan pemesanan per 1 Oktober. “Kami sedang mengevaluasi kualitas jasa untuk persiapan inovasi,” kata Ula melalui Instagram pada September.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
A post shared by Ula App (@uladotapp)

Startup Ula pun mengumumkan keluar dari bisnis distribusi barang FMCG. FMCG atau fast moving consumer goods adalah produk yang dapat terjual secara cepat dengan harga relatif murah, dan biasanya merupakan kebutuhan sehari-hari seperti minuman ringan, kosmetik perawatan tubuh, dan barang kelontong.

Sementara startup Ula menyasar pemilik warung atau UMKM. Layanannya yakni:

  1. Membeli barang FMCG untuk stok
  2. Memantau ketersediaan produk
  3. Memperbanyak opsi pembayaran bagi penjual

Namun startup Ula memutuskan untuk keluar dari bisnis distribusi FMCG tersebut. “Kami memutuskan untuk beralih,” kata perusahaan dalam laman resmi, pada Oktober (3/10).

“Kami memulai perjalanan Ula dengan mimpi mengubah perdagangan Business to Business atau B2B,” katanya. “Saat dunia bergulat dengan dampak Covid, kami menciptakan platform distribusi komprehensif untuk mengirimkan barang kebutuhan sehari-hari ketika penyedia lain tidak menentu atau tak tersedia.”

Ula mengklaim layanannya menyediakan pengiriman dengan beragam pilihan dan harga menarik untuk pengecer terkecil di Indonesia. Sekaligus, melayani pengecer di lingkungan sekitar dan memberikan peluang untuk berekspansi ke inti perdagangan lingkungan sekitar. 

Upaya tersebut awalnya membuahkan hasil.

Namun kini, “kami harus mengkalibrasi ulang fokus terhadap keberlanjutan ekonomi jangka panjang,” katanya.

Sebab, skala dan kompleksitas model distribusi berbasis inventaris memerlukan tingkat investasi yang terbukti menantang, terutama di tengah lesunya ekonomi digital. 

Akibatnya, Ula melakukan PHK terhadap karyawan. Namun, perusahaan tidak menyebutkan jumlah pegawai yang terkena dampak.

Startup Ula memberikan dukungan kepada pekerja yang di-PHK, berupa:

  1. Pesangon yang adil sesuai dengan persyaratan hukum setempat masing-masing
  2. Dukungan karier: Panduan membuat daftar riwayat hidup dan memanfaatkan jaringan Ula untuk menemukan langkah pegawai selanjutnya
  3. Bantuan imigrasi bagi pemegang visa
  4. Percakapan individu 1-1 akan dijadwalkan untuk membahas detail soal PHK

Tahun lalu, Ula PHK 134 karyawan atau sekitar 23 % perusahaan. Karyawan yang terdampak berasal dari semua departemen. 

Ula menyampaikan, peralihan bisnis dan PHK bertujuan meningkatkan skala bisnis perusahaan dengan memanfaatkan teknologi. Selain itu, menggenjot margin dan efisiensi modal.

Pada Oktober 2021, startup Ula mengumpulkan pendanaan seri B US$ 87 juta atau sekitar Rp 1,24 triliun. Investasi ini dipimpin oleh Prosus Ventures, Tencent, dan B-Capital.

Investor lain yang berpartisipasi yakni Bezos Expeditions milik orang terkaya kedua di dunia menurut Bloomberg yakni Jeff Bezos. Selain itu, ada beberapa penanam modal di Asia Tenggara yang berpartisipasi yakni investor Gojek, Northstar Group, AC Ventures, dan Citius. 

Investor terdahulu seperti Lightspeed India, Sequoia Capital India, Quona Capital, dan Alter Global juga turut serta.

Reporter: Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...