Pendanaan Anjlok, OJK Ungkap Kondisi Investor Startup Dalam Negeri
“Kami optimistis dengan potensi kesuksesan startup yang didirikan pada periode ini. Pada masa-masa tersulit ini, kami akan melihat munculnya para pendiri startup yang paling menjanjikan,” kata Abraham dalam acara Panel Discussion Investment Outlook 2024 in Indonesia.
Abraham pun membagikan tiga sentimen yang dapat mendorong pendanaan startup, di antaranya:
1. Kebijakan suku bunga acuan Amerika
Kebijakan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika The Fed menjadi salah satu hal yang diperhatikan oleh investor. Ekonom CELIOS Nailul Huda sepakat bahwa hal ini dapat memengaruhi pendanaan ke startup.
Deputy Head Technology & Consumer Southeast Asia Temasek Fock Wai Hoong pernah menjelaskan, penurunan investasi ke startup salah satunya disebabkan oleh ketidakpastian kondisi makro ekonomi dan kenaikan suku bunga.
“Pasar publik dan saham teknologi belum kebal dari itu,” kata Fock Wai Hoong dalam acara Media deep dive discussion: e-Conomy SEA 2022 Report (Indonesia) by Google, Temasek, Bain & Company pada November (8/11).
2. Performa startup jumbo yang sudah IPO
Startup jumbo yang sudah mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) yakni GoTo Gojek Tokopedia, Grab, induk Shopee yakni Sea Ltd, Bukalapak hingga Blibli.
“Kalau kinerja bisnis listed unicorn membaik, seharusnya mengubah sentimen,” kata Abraham.
Hal senada pernah disampaikan oleh Founding Partner AC Ventures Pandu Sjahrir. Ia mencatat, induk Shopee, Grab, dan GoTo Gojek Tokopedia memproyeksikan peningkatan ganda pendapatan pada 2024.
“Artinya, sekarang yang penting yakni pertumbuhan pendapatan,” kata Pandu dalam Bloomberg CEO Forum at Asean, pada September tahun lalu (6/9/2023).
3. Pendanaan jumbo ke startup
Pendanaan jumbo ke startup bisa menjadi sentimen positif bagi investor untuk berinvestasi.