Startup Belanja Kilat Tutup dan PHK di Indonesia, Kini Tren di India

Desy Setyowati
12 Juli 2024, 14:36
E-commerce kilat, quick commerce, tokopedia now, startup belanja kilat,
Katadata/Desy Setyowati
E-commerce kilat atau quick commerce
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Startup belanja kilat atau quick commerce marak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK dan tutup, setelah sempat tren saat Pandemi Covid-19. Sektor ini kini menjadi tren di India.

Yang terbaru, Tokopedia menutup layanan Tokopedia NOW! pada 15 Juli. Tokopedia NOW! menyediakan layanan pesan – antar hitungan jam hingga menit, yang dirilis pada November 2021.

“Tokopedia NOW! izin pamitan ya,” demikian dikutip dari notifikasi pada aplikasi Tokopedia, dikutip Rabu (10/7). “Kamu masih bisa belanja sampai hari terakhir operasional 15 Juli.”

Katadata.co.id telah menghubungi GoTo sebagai pemilik fitur ini dan Tokopedia, namun belum ada tanggapan.

Tokopedia NOW! menggunakan teknologi geo-tagging yang membantu masyarakat mendapatkan produk kebutuhan harian, dalam waktu maksimal dua jam pengiriman setelah pembayaran. termasuk produk sembako seperti daging, sayuran, buah-buahan, makanan ringan dan lainnya, dalam waktu maksimal dua jam pengiriman setelah pembayaran.

Dikutip dari laman resmi, pengguna dapat memanfaatkan fitur Tokopedia NOW! dengan layanan pengiriman satu jam tiba, pengiriman terjadwal maupun konvensional di seluruh Indonesia. Fitur ini tersedia saat Pandemi Covid-19.

Tokopedia, Bukalapak hingga Shopee merambah layanan belanja kilat atau quick commerce pada saat Pandemi Covid-19. Dikutip dari Statista, quick commerce merupakan istilah yang menggambarkan bentuk e-commerce dengan pengiriman pesanan dalam jumlah kecil namun cepat.

Produk di platform quick commerce biasanya harus cepat diantar, seperti bahan makanan segar atau produk-produk rumah tangga. Tokopedia NOW! memungkinkan pengiriman kebutuhan pokok termasuk sembako dalam 15 menit sampai.

Saat itu, Shopee meluncurkan layanan kilat bernama Shopee Express Instant dengan durasi pengiriman maksimal tiga jam setelah diterima kurir. Layanan itu tersedia hingga saat ini.

Sementara itu, Bukalapak menggaet Transmart dari CT Group dan Growtheum Capital Partners meluncurkan platform belanja kebutuhan sehari-hari secara online bernama AlloFresh pada Februari 2022. AlloFresh menawarkan lebih dari 150 ribu stock keeping unit (SKU) dari sekitar 10 ribu pemasok.

Pada tahun yang sama, beberapa startup sejenis menutup layanan seperti penyedia e-grocery Brambang pada Mei dan quick commerce Bananas pada Oktober 2022.

Grab juga menutup GrabMart Kilat, layanan pesan-antar dalam 30 menit di Bandung pada Juli 2022 atau hanya dalam lima bulan setelah rilis.

Lalu HappyFresh menutup layanan di Jakarta pada awal September 2022 dan kembali membuka operasional pada akhir September atau setelah meraih pendanaan pada tahun yang sama.

Pada 2022, sejumlah startup quick commerce atau yang menyediakan layanan sejenis juga melakukan PHK seperti TaniHub, Bananas, dan Sayurbox.

Belanja Kilat Tren di India

Layanan quick commerce tren di India saat ini. Para startup di bidang ini menyediakan layanan pengiriman hingga 10 menit sampai.

Goldman Sachs baru-baru ini memperkirakan valuasi Blinkit melampaui Zomato, yang mengakuisisi startup quick commerce ini pada 2022 kurang dari US$ 600 juta. Valuasi Zomato lebih dari US$ 10 miliar.

Pada awal tahun ini, Blinkit menguasai 40% pangsa pasar quick commerce di India. Diikuti oleh Instamart dan Zepto milik Swiggy, menurut HSBC.

Flipkart milik Walmart berencana masuk ke pasar quick commerce India paling cepat Juli.

Menurut data Statista, pasar quick commerce di India diperkirakan menghasilkan pendapatan US$ 3,4 miliar tahun ini. Pertumbuhan tahunan gabungan atau CAGR diprediksi 24,33% selama 2024 – 2029.

Jumlah pengguna layanan quick commerce di India diproyeksikan 60,6 juta pada 2029. Penetrasinya diprediksi naik dari 1,8% tahun ini menjadi 4% pada 2029.

Dalam perspektif global, pendapatan quick commerce tertinggi yakni Cina US$80,84 miliar tahun ini. Tingkat penetrasinya 21,4%.

Reporter: Desy Setyowati, Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...