Diduga Diretas Hacker, Indodax Bagi-bagi Giveaway Rp 3 Juta Tiap Jam
Indodax diduga diretas atau hack dengan potensi transaksi ilegal lebih dari US$ 21 juta atau sekitar Rp 335 miliar. Platform trading kripto ini membagikan hadiah atau giveaway bagi warganet yang berkomentar di akun media sosial resmi perusahaan.
"Mohon maaf, sistem Indodax sedang maintenance untuk memastikan keamanan sistem. Akan tetapi, tenang saja, seluruh saldo nasabah tetap aman 100%, baik kripto maupun rupiah," kata CEO Indodax Oscar Darmawan melalui akun Instagram pribadi, Rabu (11/9).
Indodax memberikan giveaway total Rp 3 juta setiap jam untuk tiga pemenang selama sistem maintenance. Caranya yakni memberikan komentar di akun media sosial resmi Indodax tentang alasan harus trading atau berinvestasi kripto di Indodax?
Berdasarkan Instagram Story Oscar Darmawan, ada 54 pemenang hingga pukul 12.00 WIB, Kamis (12/9). Katadata.co.id mencatat platform Indodax masih maintenance per pukul 12.43 WIB.
Dugaan sistem Indodax diretas diungkapkan pertama kali oleh Cyvers. Platform keamanan Web3 ini menemukan adanya transaksi mencurigakan yang melibatkan akun Indodax.
Cyvers menyebutkan, akun mencurigakan telah memegang aset token milik Indodax total US$ 14,4 juta atau Rp 222 miliar. Angka ini kemudian direvisi menjadi US$ 18,2 juta atau Rp 280,6 miliar. Kerugian didapat dari 150 lebih transaksi.
Sementara itu, Konsultan Keamanan Siber Teguh Aprianto menyebutkan bahwa potensi transaksi ilegal di platform Indodax lebih dari US$ 21 juta atau sekitar Rp 335 miliar.
Chief Technology Officer atau CTO Indodax William Sutanto mengatakan, perusahaan akan menanggung kerugian atas kasus peretasan ini. "Your assets are SAFU,” kata dia dalam cuitan di X.
SAFU merupakan singkatan dari Secure Asset Fund for Users alias Aset Aman untuk Pengguna. Perusahaan memiliki cadangan dana yang disisihkan untuk melindungi aset pengguna dari potensi kerugian atau peretasan.