Startup Pertanian Eratani Raih Investasi Rp 105 Miliar dari Investor Singapura


Startup pertanian Eratani meraih pendanaan seri A US$ 6,2 juta atau Rp 105 miliar. Investasi ini dipimpin oleh investor yang berbasis di Singapura, Clay Capital.
Investor lain yang berpartisipasi dalam pendanaan kepada startup pertanian Eratani yakni TNB Aura, SBI Ven Capital, AgFunder, Genting Ventures, dan IIX.
Startup yang berdiri pada 2021 itu menggaet lebih dari 34 ribu petani di Jawa dan Sulawesi. Co-founder sekaligus CEO Eratani Andrew Soeherman menyampaikan petani yang digaet memproduksi lebih dari 112.000 ton beras dan gabah.
Ia menyebutkan layanan Eratani meningkatkan proses budidaya pada lebih dari 13 ribu hektare lahan pertanian padi. Selain itu, menggenjot rata-rata hasil panen 29% dan pendapatan petani hingga 25% tahun lalu.
“Kami membuktikan bahwa dampak ekonomi dan sosial dapat berjalan beriringan dengan keberlanjutan lingkungan,” ujar Andrew dalam keterangan pers, Kamis (17/4). “Fokus kami bukan pada ekspansi yang serba cepat, melainkan pada pembangunan fondasi yang kokoh agar dapat tumbuh secara strategis, menciptakan nilai jangka panjang bagi para petani dan ekosistem pertanian, serta mendukung upaya ketahanan pangan Indonesia.”
Co-founder sekaligus CFO Eratani Bambang Cahyo Susilo menambahkan, perusahaan memanfaatkan wawasan berbasis data untuk mengelola risiko dengan lebih efektif dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas di lapangan.
“Cara itu tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperkuat ekosistem pertanian yang lebih tangguh saat kami memperluas jangkauan ke wilayah-wilayah strategis di seluruh Indonesia,” ujar Bambang.
Melalui ragam inovasi yang berfokus pada fondasi ekosistem dan keberlanjutan, Clay Capital menilai Eratani meredefinisi apa yang bisa dicapai oleh petani kecil di Indonesia.
“Sebagai penghubung dalam ekosistem pertanian padi yang sangat terfragmentasi, model terintegrasi dan berorientasi pada petani yang diterapkan Eratani membedakannya dari platform agritech pada umumnya. Selain meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas petani, Eratani memiliki potensi untuk mendorong perubahan sistemik melalui praktik pertanian berkelanjutan dan membuka peluang baru bagi petani seiring berkembangnya pasar karbon,” kata Partner di Clay Capital Gerard Chia.
Dengan pendanaan baru itu, Eratani bertujuan mempercepat penerapan teknologi modern, termasuk alat pertanian presisi, mekanisasi lahan, dan praktik budidaya berkelanjutan.