Pendapatan OpenAI Melonjak Jadi Rp 167 Triliun Berkat ChatGPT

Kamila Meilina
11 Juni 2025, 13:25
ChatGPT, OpenAI,
Search Engine Journal
ChatGPT
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pembuat ChatGPT yakni OpenAI mencatatkan pendapatan tahunan atau Annual Recurring Revenue (ARR) US$ 10 miliar atau Rp 167,3 triliun (kurs Rp16.370 per US$). 

Pendapatan itu utamanya berasal dari popularitas chatbot kecerdasan buatan atau AI ChatGPT. Selain itu, didukung oleh layanan bisnis untuk perusahaan, serta penggunaan Antarmuka Pemrograman Aplikasi alias Application Programming Interface (API) oleh pengembang perangkat lunak.

Sejak peluncuran versi konsumen ChatGPT pada akhir 2022, OpenAI terus memperluas basis pengguna. Ada 500 juta pengguna aktif mingguan dan tiga juta pelanggan bisnis yang membayar per Maret atau naik dari dua juta pada Februari.

Pendapatan tersebut tidak mencakup lisensi dari Microsoft maupun kesepakatan besar satu kali.

Meskipun mencatat pertumbuhan pesat, OpenAI dilaporkan merugi sekitar US$5 miliar sepanjang tahun lalu. Berdasarkan laporan CNBC Internasional pada Senin (9/6), perusahaan yang bermarkas di San Francisco ini tengah mendorong ekspansi besar-besaran untuk memperkuat posisi di pasar AI global.

OpenAI menargetkan pendapatan US$ 125 miliar pada 2029. Target ini pertama kali dilaporkan oleh The Information, mengutip sumber yang mengetahui rencana internal perusahaan.

OpenAI telah menyelesaikan putaran pendanaan US$ 40 miliar pada Maret. Kesepakatan ini menjadi salah satu pendanaan teknologi swasta terbesar.

Perusahaan tersebut kini tercatat memiliki valuasi sekitar 30 kali dari pendapatan tahunan, dengan ekspektasi tinggi dari para investor seperti Microsoft, SoftBank, Altimeter, Thrive, dan Coatue.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...