Hampir Diblokir di Indonesia, Roblox Setuju Tinjau Klasifikasi Gim Sesuai Usia
Roblox menyatakan siap bekerja sama dengan Indonesia Game Rating System atau IGRS dalam meninjau klasifikasi gim dan melakukan penyesuaian bila diperlukan, sebagai wujud dukungan terhadap pengembang game lokal.
Hal itu disampaikan Roblox melalui surat resmi yang ditujukan kepada Kementerian Komunikasi dan Digital atau Komdigi.
IGRS adalah sistem klasifikasi permainan interaktif elektronik atau game yang dibentuk oleh Kementerian Komdigi untuk mengelompokkan gim berdasarkan kategori konten dan kelompok usia pengguna.
"Kami mengapresiasi langkah Roblox yang menegaskan kesediaan mereka untuk menyesuaikan diri dengan regulasi Indonesia. Ini menunjukkan bahwa dialog konstruktif dapat menghasilkan langkah nyata untuk melindungi anak-anak Indonesia sekaligus memperkuat ekosistem industri kreatif digital,” ujar Menteri Komdigi Meutya Hafid dalam keterangan pers, Kamis (11/9).
Selain menyampaikan komitmen patuh pada regulasi, surat tersebut memuat rencana Roblox untuk membagikan hasil studi dampak ekonomi yang menyoroti kontribusi perusahaan terhadap pertumbuhan pengembang lokal di Indonesia.
Pemerintah menegaskan komitmen untuk terus menjalin dialog terbuka dengan berbagai platform global agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar pengguna, tetapi juga pusat pertumbuhan talenta digital serta ruang daring yang aman, inklusif, dan produktif bagi masyarakat.
Roblox Hampir Diblokir di Indonesia
Sebelumnya Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan pemerintah membuka kemungkinan untuk memblokir gim yang mengandung unsur kekerasan apabila terbukti berdampak negatif terhadap perilaku generasi muda.
Hal itu merespons pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti yang melarang siswa SD bermain gim Roblox, karena banyak mengandung adegan kekerasan.
"Kalau memang kami merasa sudah melewati batas, apa yang ditampilkan di situ mempengaruhi perilaku dari adik-adik (siswa), ya tidak menutup kemungkinan (diblokir)," kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada awal Agustus.
Menurut Prasetyo kemungkinkan blokir dilakukan untuk melindungi generasi muda Indonesia. Hal ini akan dilakukan bila terdapat bukti adanya unsur kekerasan dalam gim Roblox.
Prasetyo menjelaskan pemerintah menaruh perhatian tidak hanya pada satu platform tertentu, melainkan seluruh bentuk konten digital yang berpotensi membentuk perilaku menyimpang pada anak-anak dan remaja.
Perhatian itu termasuk gim, siaran televisi, media sosial hingga pemberitaan di media arus utama. Menurut dia, upaya melindungi generasi muda dari konten negatif merupakan tanggung jawab bersama, baik secara moral, etik, maupun sosial.
Menteri Komdigi Meutya Hafid pun bertemu perwakilan Roblox Asia Pasifik untuk menanggapi desakan pemblokiran. Pertemuan ini menjadi langkah awal pemerintah dalam meninjau dugaan konten kekerasan dan potensi bahaya lain yang ada di platform.
“Semua ini, kami pelajari. Kami sudah meminta keterangan dan beberapa hal,” kata Menteri Komdigi Meutya Hafid di kantornya di Jakarta Pusat, pada Agustus (14/8).
Hal-hal yang diminta Komdigi kepada Roblox di antaranya:
- Membuat kantor perwakilan di Indonesia
- Mengikuti regulasi, khususnya PP Tunas dan SAMAN yang memuat perlindungan konten digital bagi anak
PP Tunas adalah singkatan dari Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak, yang berfokus untuk menciptakan ruang digital yang aman dan sehat bagi anak-anak di Indonesia.
Sementara itu, SAMAN atau Sistem Kepatuhan Moderasi Konten adalah platform untuk mengawasi dan memastikan media digital mematuhi aturan terkait konten ilegal dan negatif di Indonesia.
Roblox Integrasi dengan Standar Klasifikasi Usia Global
Tak hanya di Indonesia, Roblox secara global juga sedang bertransformasi dalam sistem klasifikasi usia. Perusahaan ini baru saja menjalin kerja sama dengan International Age Rating Coalition (IARC), standar internasional yang digunakan untuk memberikan rating konten gim digital.
Melalui IARC, pengalaman bermain di Roblox nantinya akan ditampilkan dengan rating yang sesuai standar di setiap negara. Misalnya, pemain di Amerika Serikat akan melihat rating dari ESRB, di Korea Selatan dari GRAC, di Jerman dari USK, di Eropa dari PEGI, dan di Indonesia dari IGRS.
“Roblox berkomitmen menciptakan platform yang aman bagi pengguna dan membantu orang tua membuat keputusan terbaik untuk anak-anak mereka,” ujar Chief Safety Officer Roblox, Matt Kaufman, dikutip dari laman resmi Roblox pada Kamis (11/9).
