Survei: Driver Ojol Pilih Komisi 20% Asal Pesanan Stabil dan Ada Insentif

Kamila Meilina
30 September 2025, 16:45
Pengemudi ojek online (ojol) membawa penumpang di Jalan Pegangsaan Timur, Cikini, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Katadata/Fauza Syahputra
Pengemudi ojek online (ojol) membawa penumpang di Jalan Pegangsaan Timur, Cikini, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Survei Paramadina Public Policy Institute atau PPPI mengungkap persepsi mitra pengemudi ojek online atau ojol terhadap aspek pendapatan, promo, hingga potongan komisi. Mayoritas responden menyatakan lebih memilih skema potongan komisi 20% dibanding potongan 10%, asalkan diimbangi dengan promo, insentif, dan manfaat tambahan lainnya.

Survei yang dilaksanakan pada 23–26 September 2025 ini melibatkan 1.623 mitra pengemudi Gojek aktif dari Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar. Seluruh responden memiliki jam online minimal 4 jam per hari.

Hasil survei menunjukkan bahwa:

  • 81% pengemudi menilai stabilitas pendapatan bersih harian lebih penting dibandingkan pendapatan per order.
  • 77,8% pengemudi, khususnya yang sudah bergabung lebih dari lima tahun dan memiliki jam online di atas delapan jam per hari, mengaku memahami alasan penetapan komisi 20%. Komisi ini digunakan untuk promo pelanggan, insentif mitra, biaya pemeliharaan aplikasi, hingga manfaat tambahan seperti diskon perawatan kendaraan, sembako, dan paket data.
  • 72,9% pengemudi menilai promo pelanggan sangat penting untuk menunjang penghasilan.
  • 60,8% responden memilih potongan komisi 20% dengan adanya promo dan insentif, ketimbang potongan 10% tanpa fasilitas tambahan.

Survei ini memberikan pilihan bagi para pengemudi untuk memahami skema potongan komisi 20% yang disertai dengan sejumlah insentif, atau potongan hanya 10% tanpa fasilitas tambahan.

Atas dasar tersebut, sebanyak 72,9% pengemudi menyatakan promo sangat penting untuk menunjang penghasilan, terutama di kalangan pengemudi yang memiliki Waktu beroperasi di atas delapan jam per hari.

Dengan pemahaman tersebut juga, mayoritas responden, sebesar 60,8%, lebih memilih potongan komisi 20% daripada potongan komisi 10% tanpa adanya promo, insentif, atau manfaat tambahan bagi mitra pengemudi.

“Praktis, hanya 39,2% yang menyatakan lebih memilih potongan 10% tanpa fasilitas tersebut,” demikian dikutip dari hasil survei.

Perdebatan skema potongan komisi ini telah bergulir di kalangan pemeudi. Sebelumnya, peraturan terkait tarif atau potongan komisi telah diatur lewat Keputusan Menteri Perhubungan (KP) Nomor 1001 Tahun 2022.

Managing Director PPPI Ahmad Khoirul Umam menilai hasil survei ini memberikan perspektif baru. Menurutnya, kontroversi potongan komisi bisa lebih mudah diurai ketika memahami aspirasi mitra.

“Mayoritas pengemudi tidak semata-mata menolak komisi 20%. Mereka paham bahwa potongan tersebut kembali ke mereka dalam bentuk promo, insentif, maupun manfaat tambahan. Penurunan komisi justru dapat berdampak pada fluktuasi pendapatan harian,” ujar Khoirul dalam keterangan resmi, Minggu (28/9).

Ia mengatakan, secara umum, pengemudi tidak semata-mata menolak potongan komisi 20%. Menurutnya, mayoritas mitra pengemudi memahami bahwa komisi akan kembali lagi kepada mereka dalam bentuk insentif lainnya.

"Yang pada akhirnya penurunan komisi 20% akan berpengaruh pada naik turunnya pendapatan harian mitra pengemudi, dan mereka memahami hal itu," ujar Khoirul.

Sejalan dengan itu, sebelumnya Tenggara Strategics juga melakukan survei serupa, yang mengungkap pengemudi ojek online (ojol) tak keberatan dengan potongan yang lebih besar dari aplikasi maupun jadi mitra dengan syarat jumlah pesanan lebih banyak, mendapat asuransi kesehatan dan kecelakaan, hingga bantuan servis kendaraan.

Survei Tenggara Strategics ini dilakukan via telepon, Selasa (16/9) dan Rabu (17/9), dengan responden 1.052 pengemudi ojol aktif di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Berikut rangkuman hasil survei dalam poin lengkap:

Preferensi potongan komisi: 82% pengemudi ojol lebih memilih potongan 20% dengan pesanan banyak dibandingkan potongan 10% dengan pesanan sedikit.
Potongan 20% masih diterima: 54% pengemudi menganggap potongan 20% wajar selama ada manfaat tambahan, seperti: 1) Asuransi kesehatan/kecelakaan, 2) Bantuan servis motor

Pengalaman dengan potongan 10%: 18% pengemudi pernah bekerja di perusahaan dengan potongan 10%. Dari kelompok ini:

  • 43% menyatakan pendapatannya sama saja dengan perusahaan yang menerapkan potongan 20%.
  • 42% merasa pendapatannya justru lebih rendah.
  • Hanya 15% yang merasa pendapatannya lebih tinggi.

Menurut survei ini, potongan oleh perusahaan aplikasi menjadi salah satu isu penting yang menjadi perhatian para pengemudi ojol. Selain itu, jumlah pendapatan yang mereka terima serta biaya bahan bakar dan perawatan kendaraan menjadi isu penting buat mereka.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...