Rusia Blokir Roblox, Dinilai Rentan Sebarkan Konten Ekstremis
Pemerintah Rusia resmi memblokir platform gim populer Roblox, dengan memutus akses jutaan pengguna harian di negara tersebut. Pemblokiran dilakukan setelah badan pengawas komunikasi Rusia, Roskomnadzor, menilai Roblox memuat berbagai konten yang dianggap tidak pantas dan berpotensi membahayakan perkembangan anak.
Menurut laporan media lokal, Roskomnadzor menyebut Roblox dipenuhi konten yang tidak sesuai dan dapat berdampak negatif pada perkembangan spiritual serta moral anak-anak. Badan tersebut juga menuding platform itu mengandung “propaganda LGBT,” sebagaimana dilansir dari Bloomberg (3/12).
Roblox merupakan salah satu platform gim terbesar di dunia. Pada 2022, CEO Roblox Dave Baszucki menyampaikan perusahaan memiliki lebih dari 2 juta pengguna aktif harian di Rusia, dan angka tersebut terus meningkat. Secara global, basis pengguna Roblox kini telah lebih dari dua kali lipat dibanding dua tahun lalu.
Menanggapi pemblokiran tersebut, Roblox mengatakan pihaknya menghormati regulasi lokal di setiap negara tempat mereka beroperasi.
“Kami percaya Roblox menyediakan ruang positif untuk belajar, berkarya, dan membangun koneksi bermakna bagi semua orang,” tulis perusahaan dalam pernyataannya.
Roblox menegaskan mereka memiliki sistem keamanan yang ketat serta langkah pencegahan proaktif untuk menangani konten berbahaya.
Roskomnadzor mengklaim telah berulang kali mengirimkan pemberitahuan kepada manajemen Roblox sejak 2019 untuk meminta pembatasan terhadap materi yang dianggap terlarang. Namun, upaya tersebut disebut tidak mendapat respons yang memadai.
Pemblokiran di Rusia menyusul langkah serupa yang dilakukan sejumlah negara lain, termasuk Irak, Oman, Qatar, dan Turki, yang juga mengkhawatirkan keselamatan anak di platform tersebut. Tahun lalu, Roblox bahkan mengajukan banding atas larangan di Turki setelah pemerintah setempat menyampaikan kekhawatiran terkait adanya kekerasan seksual dan homoseksualitas dalam ruang virtual gim tersebut.
Saat itu, Roblox mengatakan tengah bekerja sama dengan otoritas Turki untuk mengembalikan akses dan meningkatkan standar keamanan.
Pada awal 2025, Roblox memperkenalkan pelabelan konten pada gim-gim yang menyentuh isu sensitif seperti kesetaraan pernikahan, imigrasi, dan vaksinasi. Namun kebijakan tersebut menuai kritik dari tiga kelompok advokasi, yang menilai langkah tersebut sebagai kemunduran bagi kebebasan berekspresi dan keadilan sosial.
Di Indonesia, Roblox sempat menghadapi potensi pemblokiran. Namun, kini Roblox menyatakan siap bekerja sama dengan Indonesia Game Rating System atau IGRS dalam meninjau klasifikasi gim dan melakukan penyesuaian bila diperlukan, sebagai wujud dukungan terhadap pengembang game lokal.
