Elon Musk Dukung Epic Games Lawan Apple
Elon Musk, pendiri Tesla, mendukung pengembang Epic Games untuk melawan Apple. Epic Games sebelumnya menggugat produsen iPhone terkait pengenaan komisi yang dianggap tidak adil.
Melalui cuitan di Twitter, Elon mengomentari perselisihan Epic Games dengan Apple. Ia menilai bahwa tindakan Epic Games yang menggugat Apple sudah benar.
Ia juga menganggap pengenaan komisi oleh Apple kepada para pengembang aplikasi tidak adil. "Biaya toko aplikasi Apple merupakan pajak global de facto di internet,” kata Elon dikutip dari Financial Express, Selasa (3/8).
Pendiri sekaligus CEO Epic Games Tim Sweeney turut berkomentar di Twitter. "Pajak Apple jauh lebih merusak daripada yang disadari banyak orang," katanya.
Apple sebelumnya mengenakan komisi 30% di toko aplikasi App Store. Epic Games menganggap kebijakan itu tidak adil.
Selain itu, Apple dianggap anti-monopoli karena mengharuskan pengembang hanya menggunakan sistem pembayaran App Store untuk setiap pembelian di toko aplikasi.
Epic Games mencoba untuk melanggar aturan itu. Pengembang aplikasi ini memasukkan sistem pembayaran pihak ketiga sendiri saat pengguna membeli gim populer besutan Epic, Fortnite.
Namun, Apple kemudian menghapus Fortnite dari App Store. Epic Games pun menggugat produsen iPhone pada Mei. Epic mengklaim kebijakan App Store melanggar undang-undang anti-monopoli.
Selain Epic Games, beberapa pengembang aplikasi melawan kebijakan Apple tersebut dan membentuk koalisi yang diberi nama The Coalition for App Fairness. Dua di antaranya Spotify dan platform kencan online, Match Group.
Spotify menggugat Apple karena dinilai mengutamakan aplikasi buatan sendiri di toko aplikasi. "Apple memanfaatkan dominasi dan melakukan praktik tidak adil yang merugikan pesaing," kata perusahaan.
Apple memang memiliki aplikasi streaming musik Apple Music, yang juga bersaing dengan Spotify.
Facebook juga sempat meminta keringanan pungutan dari Apple, meski tak masuk dalam The Coalition for App Fairness. "Kami meminta Apple mengurangi ‘pajak’ 30%," kata Head of Facebook App Fidji Simo, dikutip dari TechCrunch.