Kominfo Blokir PayPal hingga Gim Dota 2, Ini Bahaya Pakai VPN

Desy Setyowati
30 Juli 2022, 14:00
Dota 2, paypal, kominfo
Steam
Dota 2

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mulai memblokir platform seperti PayPal, Dota 2, dan Steam hari ini (30/7) karena belum mendaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Penggunaan virtual private network (VPN) pun viral di media sosial.

VPN merupakan layanan koneksi yang membantu pengguna mengakses ke situs secara aman (secure) dan pribadi (private), dengan mengubah jalur koneksi. Server VPN bertugas meneruskan koneksi ke situs yang ingin diakses.

Alhasil, koneksi yang dilakukan akan dikira berasal dari server VPN, bukan jaringan yang tengah digunakan pengguna. Semua data yang diakses atau dikirim menggunakan VPN akan diamankan lewat kode tertentu oleh provider.

Tagar (hashtag) #PakeVPN menjadi topik populer di Twitter. Tagar ini digunakan 11,8 ribu kali per Pukul 13.40 WIB hari ini (30/7).

Sedangkan tagar #BlokirKominfo diunggah 60 ribu kali. “Hari pertama bermain gim pakai VPN,” kata MemeMerchant di Twitter, Sabtu (30/7).

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan memberikan surat teguran kepada 12 PSE besar yakni Alibaba.com, LinkedIn, PayPal, Yahoo, Bing, Epic Games, Amazon.com, Steam, DOTA, Counter Strike, Battel.net, dan Origin pekan lalu (23/7).

Isi surat teguran itu meminta mereka untuk segera mendaftar sebagai PSE lingkup privat di Indonesia. Kementerian memberi batas waktu lima hari kerja setelah surat diberikan.

Kemarin (29/7) merupakan batas akhir bagi 12 perusahaan teknologi itu untuk mendaftar di Tanah Air. Namun, baru tiga PSE yang sudah mendaftar yakni Alibaba.com, Linkedln, dan Microsoft Bing.

Sedangkan sisanya pun berpotensi diblokir oleh Kominfo. Berdasarkan pantauan Katadata.co.id per Pukul 10.30 WIB hari ini (30/7), Yahoo! dan Amazon masih bisa diakses melalui situs pencarian (browser) Google. Sedangkan Yahoo Search tidak bisa.

Layanan game streaming Steam, Dota 2, dan keuangan Paypal juga tidak bisa diakses.

Pendaftaran PSE tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, dan Peraturan Menkominfo Nomor 5 tahun 2020 tentang PSE Lingkup Privat.

Pendaftaran PSE dapat dilakukan melalui Online Single Submission (OSS) yang telah disiapkan. Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, 284 PSE asing dan 8.693 PSE domestik sudah mendaftar.

Bahaya Memakai VPN

Country Director Palo Alto Networks Indonesia Surung Sinamo menyampaikan, penggunaan VPN untuk mengakses media sosial semestinya tidak masalah. Sebab, pada dasarnya, semua data yang diakses atau dikirim menggunakan VPN akan diamankan lewat kode tertentu oleh provider.

Namun, VPN bisa mengancam keamanan data pengguna jika digunakan untuk mengakses platform yang menyimpan data-data bernilai tinggi seperti layanan perbankan, teknologi finansial (fintech), aset digital, dan lainnya.

“Untuk akses media sosial mungkin masih oke, tapi jangan lebih dari itu,” ujar Surung kepada Katadata.co.id, pada 2019 (23/5/2019).

VPN bisa mengancam keamanan data pengguna jika dikelola oleh pihak ketiga. Di satu sisi, menurutnya, tidak mungkin penyelenggara VPN menyediakan layanan gratis tanpa ada keuntungan lain yang bisa diambil.

VPN memang berfungsi mengamankan atau enkripsi data ketika melakukan transmisi. Namun, fungsi ini bisa berjalan baik jika provider merupakan korporasi atau instansi yang memiliki akses khusus keamanan data.

“Permasalahannya, siapa provider VPN-nya?” ujarnya.

Jika tidak ada jaminan keamanan data, Surung menyarankan agar pengguna bijak dalam memilih provider VPN. Pengguna juga harus membatasi pemakaian VPN untuk akses media sosial saja. Jika tidak, penyelenggara VPN bisa mengakses data pengguna yang bersifat pribadi.

Hal senada disampaikan oleh Peneliti Keamanan Siber Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha. Sepengetahuannya, VPN berbayar biasanya lebih aman.

Produsen ponsel pintar (smartphone) seperti Apple dan Samsung menyematkan VPN pada produknya. Meski begitu, pengguna harus berhati-hati menggunakan VPN.

“Saat akan melakukan transaksi finansial, VPN bisa diamankan. Tetapi, kalau benar-benar yakin VPN yang dipakai aman karena rekomendasi orang lain, bisa saja dipakai saat bertransaksi finansial,” ujar dia.

Reporter: Intan Nirmala Sari, Fahmi Ahmad Burhan, Cindy Mutia Annur

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...