Sinar Mas Land Kantongi Omzet 1,2 triliun dari Ekosistem Digital Hub
Melalui proyek pembangunan Digital Hub, pengembang properti, Sinar Mas Land mengklaim telah mengantongi pendapatan mencapai Rp 1,2 triliun dari perusahaan rintisan (startup) yang bergabung ekosistemnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Chief Digital Tech Ecosystem and Development Sinar Mas Land Irawan Harahap, dalam acara Sinar Mas Land Tech Media Workshop: "The Next Wave Proptech Ecosystem in Indonesia", Rabu (26/10).
"Revenue (pendapatan) Rp 1 triliun - Rp 1,2 triliun dari startup," ujar Irawan.
Digital Hub merupakan kawasan seluas 26 hektare yang didedikasikan untuk komunitas, institusi pendidikan, startup dan perusahaan multinasional di bidang teknologi digital dan kreatif.
Sampai saat ini, sejumlah perusahaan telah masuk dalam ekosistem digital Sinar Mas Land, beberapa di antaranya adalah, Traveloka, Unilever, NTT, Grab dan Apple.
Dia menjelaskan, startup tersebut menggunakan fasilitas dalam ekosistem Digital Hub, seperti gedung-gedung dan booth dengan kapasitas yang menunjang aktivitas digital perusahaan rintisan. Terdapat pula kasawan parkir, dan lahan yang telah dibatasi sesuai peruntukannya.
Secara infrastruktur, Sinar Mas Land sedang membangun Knowledge Hub yang diklaim akan menjadi bangunan pintar atau smart building pertama di Indonesia. Hal ini tentu dilengkapi akses internet yang mumpuni untuk menunjang aktivitas para tenant.
"Ada TikTokhub akhir bulan. Nanti semua tiktokers ada di sana, mereka produksi, membuat konten di sana. Punya marketing office (kantor pemasaran) untuk digital hub dalam satu gedung," paparnya.
Terkait investasi, perusahaan modal ventura BSD City dan Duta Pertiwi ini telah menggelontorkan dana sekitar Rp 1,5 triliun untuk mengembangkan ekosistem Digital Hub sejak 2017 sampai saat ini.
Ke depan, perusahaan menyiapkan dana investasi mencapai Rp 5 triliun - Rp 6 triliun untuk terus mengembangkan kawasan Digital Hub.
Sinar Mas Land melakukan transformasi digital untuk memberikan pelayanan dan produk bagi masyarakat sejak tahun 2016. Dari segi infrastruktur, perusahaan menerapkan penyediaan jaringan fiber optic untuk internet berkecepatan tinggi, pengawasan lalu lintas melalui traffic command center, dan lain sebagainya.