Elon Musk Resmi Tarik Rp 125 ribu/ Bulan ke Akun Centang Biru Twitter
Elon Musk mengkaji skema monetisasi akun centang biru atau terverifikasi sejak membeli Twitter pekan lalu (27/10). Orang terkaya di dunia ini pun memutuskan untuk mengenakan biaya US$ 8 atau sekitar Rp 125 ribu per bulan.
“Kekuatan untuk rakyat! (biaya langganan) Twitter Blue US$ 8 per bulan,” kata Elon Musk melalui Twitter, Selasa (2/11). Harganya akan disesuaikan di masing-masing negara guna mengimbangi daya beli.
Tanda centang biru di sebelah nama pengguna di Twitter mengonfirmasi bahwa akun ini adalah milik orang atau perusahaan yang mengeklaim. Saat ini, layanan akun centang biru gratis untuk sebagian besar pengguna.
Namun Elon Musk memutuskan untuk memonetisasi layanan tersebut. “Twitter akan merevisi proses verifikasi pengguna,” kata CEO Twitter ini pada Minggu (30/10).
Dua sumber yang mengetahui masalah itu mengungkapkan melalui buletin teknologi Platformer, bahwa Twitter mempertimbangkan untuk membebankan biaya bagi pengguna dengan akun centang biru.
Pengguna harus berlangganan Twitter Blue US$ 4,99 atau Rp 77,8 ribu per bulan. “Atau mereka akan kehilangan lencana ‘terverifikasi’,” demikian laporan Platformer dikutip dari Reuters, Senin (31/10).
Sedangkan The Verge melaporkan bahwa Twitter berencana membebankan biaya US$ 19,99 atau sekitar Rp 311,8 ribu untuk langganan Twitter Blue yang baru.
Pengguna yang sudah berlangganan Twitter Blue dengan paket saat ini, kabarnya akan diberi waktu 90 hari untuk mengajukan paket langganan baru. Jika tidak, mereka bakal kehilangan tanda ‘terverifikasi’.
Karyawan yang mengerjakan proyek tersebut diberitahu pada Minggu (30/10) bahwa mereka diberi waktu hingga 7 November untuk meluncurkan fitur tambahan. Fitur ini akan menjadi nilai tambah untuk paket langganan yang baru.
“Jika tidak memenuhi tenggat waktu, mereka akan dipecat,” demikian dikutip dari The Verge, Senin (31/10).
Namun Elon Musk akhirnya menyampaikan bahwa biaya Twitter Blue hanya US$ 8 per bulan.