Kominfo Sebut Distribusi Set Top Box Swasta Rendah, Warganet Bersuara
TV analog di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) resmi mati dan beralih ke TV digital (3/11). Pemerintah pun telah membagikan set top box (STB) gratis kepada warga kurang mampu.
“Komitmen distribusi STB swasta masih rendah, harus dipercepat distribusinya untuk keluarga miskin,” kata Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika Kominfo, Geryantika Kurnia kepada Katadata.co.id, Jumat (4/11).
Berdasarkan data yang diterima Katadata.co.id, EMTEK menjadi pihak yang memiliki komitmen penyedia STB terbesar per 3 November 2022, yakni 1,21 juta unit. Meskipun begitu, hingga Kamis (3/11) realisasi distribusinya baru 6,2% dari komitmen, atau sekitar 74,7 ribu unit.
Sementara itu, distribusi STB yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah mencapai 76% dari total penyediaan 1,2 juta lebih.
Di sisi lain, Nusantara TV berkomitmen untuk menyalurkan 3.000 STB, dengan realisasi distribusi per Kamis (3/11), mencapai 98%.
Suara Warganet Soal TV Digital
Langkah Kominfo untuk meniadakan sinyal TV analog di Jabodetabek dan mendorong penggunaan TV digital, menuai beragam tanggapan dari pengguna internet alias Warganet. Sebagian besar mengeluhkan keberadaan sinyal digital yang belum merata dan masih minimnya kepemilikan warga akan STB.
Dalam kolom komentar Instagram Kominfo, warganet dengan akun @diki.dhar239 mengatakan seharusnya penyaluran STB gratis dan sinyal saluran TV digital direalisasikan lebih dulu.
“Karena belum merata, di tempatku saja pas dicek di aplikasi “Sinyal TV digital”, tenyata rumahku enggak ke cover sinyal TV-nya, alhasil yah enggak beli STB, karena percuma enggak bakal bisa dipakai,” ujarnya.
Pengguna Instagram @triasprakasa mengatakan hal senada. Menurutnya, sebelum memutuskan suatu kebijakan harusnya dianalisis lebih dulu, apakah signal digital sudah merata sampai ke pelosok daerah.
“Menyarankan dengan membeli STB untuk analog TV atau memberikan solusi dengan membagikan STB,” katanya. “Tapi balik lagi, apakah dengan adanya STB sinyal digital di daerah bisa tertangkap? Kalau tidak ada juga bagaimana?”
“Ratain dulu pembagian STB gratisnya,” kata Pengguna @fitrah_a.r08.
Sementara itu, pengguna Twitter @lowbet_setia berkata “terserah aja, ga ada yang nyala ya liat YouTube TV. Enggak guna digital.”
“Migrasi dari TV analog ke TV digital alias Analog Switch Off (ASO) ini menandakan sejarah baru di bidang pertelevisian Indonesia, mulai dari Jabodetabek untuk Nusantara,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate dalam acara Hitung Mundur ASO di kantornya, Jakarta, Kamis (3/11) tengah malam.
Cara Mendapatkan STB untuk Masyarakat Miskin
Tanpa set top box TV digital, TV analog tidak akan bisa menampilkan gambar maupun suara. Untuk itu, Kominfo menyampaikan bagi masyarakat tergolong rumah tangga miskin yang ingin menanyakan terkait STB bantuan bisa melakukan mekanisme pengajuan bantuan STB secara mandiri. Caranya sebagai berikut:
1. Membuka website https://cekbantuanstb.kominfo.go.id/,
2. Memasukkan NIK dan kode captcha pada kolom yang tersedia,
3. Klik “Pencarian”,
4. Jika terdaftar sebagai penerima bantuan, dapat menghubungi Call Center 159 atau mendatangi lokasi Posko Respons Cepat Penanganan Bantuan STB dengan membawa KTP dan KK asli.
Jika mengalami kendala dalam mengakses website, masyarakat dapat menghubungi Call Center 159 atau nomor telepon posko.
Pemerintah menyediakan set top box gratis untuk warga miskin, yang berasal dari dua sumber yakni:
- Pemerintah menyiapkan satu juta alat sesuai keputusan yang ada di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Sebanyak 81.206 disediakan untuk delapan kabupaten/kota pada tahap pertama dan 918.794 di 66 kabupaten/kota fase kedua.
- Komitmen penyelenggara multipleksing atau stasiun televisi total 4.177.760 set top box. Rinciannya yaitu:
- Grup STM 896.162 di 138 kabupaten/kota untuk tahap pertama. Tahap kedua 317.588 di 32 kabupaten/kota.
- MNC 844.015 di 139 kabupaten/kota tahap pertama. Tahap kedua 299.106 di 32 kabupaten/kota.
- Trans Media 455.196 di 134 kabupaten/kota tahap pertama. Tahap kedua 161.315 di 24 kabupaten/kota.
- Media Group 520.072 di 146 kabupaten/kota tahap pertama. Tahap kedua 184.306 di 26 kabupaten/kota.
- RTV 369.168 di 99 kabupaten/kota tahap pertama. Tahap kedua 130.832 di 22 kabupaten/kota.
Sampai dengan 3 November 2022, sebanyak 476.088 unit set top box (99,3 %) dari target 479.307 unit STB telah terdistribusikan kepada penerima bantuan di wilayah Jabodetabek.
“Sebanyak 60.791 rumah tangga miskin (di Jabodetabek) tidak memenuhi kriteria/ gagal serah,” kata Kominfo dalam keterangan pers, Selasa (1/11) malam.
Penerima set top box gratis merupakan masyarakat terdaftar dalam desil 1 data Percepatan Pemasaran Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Khusus DKI Jakarta, penerimanya yakni yang terdaftar pada data carik desil 1 Jakarta.
Kominfo mengatakan, masyarakat yang belum menerima set top box gratis padahal berhak, bisa mengajukan bantuan secara mandiri.
Caranya sebagai berikut: Posko Respon Cepat Penanganan Bantuan STB di wilayah Jabodetabek beroperasi selama 2 - 4 November, Pukul 08.00 – 19.00 WIB. Lokasi dan nomor telepon yang dapat dihubungi yaitu:
1. Prov DKI Jakarta (082123816097), Hotel The Akmani Hotel (M-Floor, Ruang Venezia 2) Jl. H. Wahid Hasyim No. 91, Jakarta Pusat
2. Kota Depok (082123816099), Hotel Bumi Wiyata (Lt. Dasar Ruang Wahidin), Jl. Margonda Raya No. 281, Kota Depok.
3. Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi (082123816095), Hotel Amaroossa Grande (Lt. Lobby, Ruang Taj Mahal), Jl. A. Yani. No.88, Kota Bekasi
4. Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang (082123816096) Hotel Novotel (Lt. PL, Ruang Eureka), Jl. Jenderal Sudirman No.1, Kota Tangerang.
5. Kota Tangerang Selatan (082123816098), Grand Zuri BSD City (Lt. 2, Ruang Mulia 4), Jl. Pahlawan Seribu, Kota Tangerang Selatan.
6. Kota Bogor, Kabupaten Bogor (081212820047), Hotel Salak The Heritage (Lt. 2 Ruang Batu Tulis, Lt. 1 Ruang Burangrang), Jl. Ir. H. Juanda No. 8, Kota Bogor.
Sementara, masyarakat golongan ekonomi mampu yang memerlukan perangkat STB dapat membeli secara mandiri. Perangkat STB telah dijual secara luas di toko-toko elektronik dan online marketplace dengan harga mulai dari Rp 150 ribu.
Kominfo menyampaikan ada lebih dari 70 tipe STB dari 45 produsen bersertifikasi Kominfo dengan berbagai variasi fitur yang ditawarkan.