Kata Kominfo soal Literasi Digital Yogyakarta Tertinggi & Pusat Hacker
DI Yogyakarta menjadi wilayah dengan indeks literasi digital tertinggi di Indonesia. Daerah ini sempat disebut sebagai pusat hacker atau peretas.
Skor indeks literasi digital Indonesia 2022 naik 0,05 poin dibandingkan 2021 menjadi 3,54 dari skala 5. DI Yogyakarta dan Kalimantan Barat mendapatkan skor yang sama yakni 3,64.
Disusul oleh Kalimantan Timur dan Papua Barat 3,62, serta Jawa Tengah 3,61.
Tahun lalu, Sulawesi juga mencatatkan skor indeks literasi digital yang tinggi di Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sempat menyebutkan bahwa Yogyakarta menjadi pusat hacker. Sedangkan Sulawesi dan Sumatera Selatan merupakan ‘markas’ dari pelaku social engineering seperti penipuan undangan nikah.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A Pangerapan menegaskan bahwa tingginya literasi digital di Yogyakarta tidak berarti sejalan dengan klaim OJK tersebut.
"Literasi digital tinggi itu artinya mereka memahami bagaimana cara kerjanya, sudah memiliki skill dan mengerti," kata Semuel di sela-sela acara Peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (1/2).
Dengan kata lain, masyarakat dengan literasi digital tinggi mengetahui bagaimana cara mengamankan diri. "Mereka tidak mudah memberi OTP dan tidak mudah mengklik-klik," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kominfo Johnny G Plate tidak bisa memverifikasi bahwa Yogyakarta merupakan pusat hacker. “Mungkin banyak temuan OJK terjadi di sana. Saya tidak tahu," kata Johnny kepada Katadata.co.id, Rabu (4/1).
Sepengetahuannya, DI Yogyakarta merupakan daerah dengan banyaknya kreator dan investor teknologi digital. “Kami dukung generasi muda untuk menjadi kreator konten atau content creator yang hebat,” tambah dia.
Namun berharap teknologi digital yang dikembangkan oleh generasi muda Indonesia digunakan untuk hal yang bermanfaat.
Sebelumnya, Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK Agus Fajri Zam menuturkan bahwa para peretas di Yogyakarta bermunculan. Mereksa membuat sistem program peretas keamanan pribadi.
"Kok bisa itu mulai berkembang. Mereka yang membuat programming yang merugikan (masyarakat) mulai bermunculan di Yogyakarta," kata Agus saat media briefing Mekanisme Penanganan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan di Jakarta, dua bulan lalu (26/12/2022).
Selain Yogyakarta, Tulung Selapan, Sumatera Selatan disebut menjadi pusat kegiatan phising dan skimming. Agus mengingatkan agar masyarakat tidak terpancing untuk menerima pesan yang masuk.
"Perlu diberikan penekanan ke masyarakat untuk tidak gegabah menerima pesan WhatsApp, telepon ataupun email yang masuk," ujar Agus.