Dibeli Elon Musk Rp 683 Triliun, Harga Twitter Kini Rp 304 Triliun
Elon Musk membeli Twitter US$ 44 miliar atau setara Rp 683 triliun pada Oktober 2022. Kini harganya hanya US$ 20 miliar atau sekitar Rp 304 triliun.
Besaran valuasi Twitter terkini itu disampaikan oleh Elon Musk kepada karyawan melalui email pada Jumat (24/3). Orang terkaya di dunia ini optimistis harga Twitter bisa mencapai US$ 250 miliar suatu hari nanti.
Pada kesempatan itu, Elon Musk juga mengumumkan program kompensasi saham baru. Karyawan Twitter akan menerima saham di X Corporation. Penghargaan itu akan diberikan di bawah penilaian US$ 20 miliar.
Twitter akan mengizinkan pegawai menjual saham setiap enam bulan. Hal ini mirip dengan praktik di SpaceX, produsen roket milik Elon Musk.
Penjualan saham pribadi akan memungkinkan pekerja untuk memiliki saham likuid. “Tetapi (dengan syarat) tanpa kekacauan harga saham dan beban gugatan perusahaan publik," kata Musk.
Ia mengingatkan para karyawan bahwa Twitter dalam posisi keuangan yang genting. Sejak ia mengambil alih atau selama empat bulan ini, perusahaan kehabisan uang.
Oleh karena itu, Elon Musk mengatakan bahwa perubahan radikal, termasuk PHK massal dan pemotongan biaya, diperlukan untuk menghindari kebangkrutan dan merampingkan operasi.
"Twitter sedang dibentuk ulang dengan cepat," kata Elon Musk melalui email kepada karyawan dikutip dari The New York Times, akhir pekan lalu. Ia menyatakan bahwa perusahaan dapat dianggap sebagai ‘startup terbalik’.
Sejak diambil alih oleh Elon Musk, Twitter memang tidak wajib mengumumkan laporan keuangan. Namun CEO baru ini secara terbuka menyatakan, perusahaan kehilangan pendapatan karena pengiklan meninggalkan platform setelah pengambilalihan.
Valuasi Twitter anjlok menjadi US$ 20 miliar atau sedikit lebih tinggi ketimbang induk Snapchat, Snap sekitar US$ 18 miliar.
Namun pengguna aktif harian Snap lebih tinggi, yakni sekitar 375 juta pengguna aktif harian. Twitter hanya 237,8 juta pengguna, berdasarkan laporan publik terakhir sebelum menjadi milik Elon Musk.
Namun, Elon Musk tidak menanggapi permintaan komentar dan email terkait hal ini.