IBM Incar Pasar Kecerdasan Buatan di ASEAN, Ini Alasannya
Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, International Business Machines Corporation atau IBM meluncurkan pesaing ChatGPT yang dinamakan Watsonx. Indonesia menjadi salah satu negara yang akan dapat menikmati produk ini.
Watsonx merupakan platform AI dan data yang menyediakan akses layanan mandiri bagi pengguna bisnis, ilmuwan data, dan pengembang untuk model dasar IBM. Perusahaan menyebut Watsonx menjadi tempat kerja tunggal untuk membangun dan menyempurnakan pembelajaran mesin tradisional maupun model dasar yang lebih baru dengan data mereka sendiri secara aman.
Data & AI Technology Leader, IBM Asia Pacific Kitman Cheung mengatakan bisnis AI ini di kawasan ASEAN, sebab ASEAN secara keseluruhan merupakan ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia saat ini.
Tak hanya itu, dia juga melihat adanya tantangan dalam adopsi AI di ASEAN yakni sumber daya manusia.”Jadi salah satu alasan mengapa sangat penting bagi kami untuk merilis model dasar dan beberapa data tambahan,” katanya dalam acara Konferensi Pers IBM ASEAN New Era of AI for Business, Rabu (10/5).
Selain itu, penting untuk mendapatkan informasi yang akurat dan dengan tata kelola yang tidak asing lagi. “Jadi kami menyadari bahwa masalah-masalah tersebut memang ada,” kata dia.
Data, AI & Automation Principle Technical Leader, IBM ASEANZK Kieran Hagan mengatakan telah memperhatikan hampir semua lembaga pemerintah dalam beberapa tahun terakhir, seperti mulai menyusun arahan fokus AI yang tepat untuk setiap lingkungan dan di suatu daerah.
“Filipina misalnya, departemen di sana baru-baru ini mengatakan bahwa ini bisa menjadi peluang PDB US$ 30 miliar untuk Filipina pada tahun 2030 jika mereka berinvestasi dalam Teknologi AI,” katanya.
Menurutnya, hal ini memiliki potensi keuntungan yang sangat besar di pasar perusahaan.
Kieran mengatakan bahwa saat ini AI berada pada titik momentum, dengan hadirnya AI generatif dan memiliki potensi besar dalam berinteraksi dengan informasi.
“Setelah COVID, kami di wilayah ASEAN telah mengakselerasi digitalisasi, banyak infrastruktur kami lebih cepat dibandingkan dengan negara lainnya di dunia,” katanya. “Kami lebih siap untuk mengadopsi AI karena kenyamanan dan manfaat yang dapat dihasilkan.”
Potensi AI di kawasan ASEAN:
1. Indonesia
A.T. Kearney and EDBI menemukan bahwa AI dapat menambah US$ 366 miliar pada PDB Indonesia dalam satu dekade ke depan dan hampir US$ 1 triliun pada PDB di seluruh Asia Tenggara.
2. Malaysia
Berdasarkan Malaysia Digital Economy Blueprint, teknologi AI diperkirakan akan berkontribusi sebesar 26% terhadap peningkatan PDB Malaysia dalam satu dekade mendatang.
3. Filipina
Menurut analisis Kearney, PDB Filipina akan meningkat sebesar 12%, atau US$ 92 miliar pada tahun 2030.
4. Singapura
Di Singapura, IMDA memperkirakan bahwa pasar AI berpotensi menjadi pasar senilai US$ 960 juta pada tahun 2022 dan US$ 16 miliar pada tahun 2030 dengan CAGR sebesar 42,2%. Ini mencakup berbagai macam teknologi yang digunakan untuk menganalisis, mengatur, mengakses, dan memberikan layanan konsultasi berdasarkan berbagai informasi yang tidak terstruktur.
5. Thailand
Menurut IDC, semakin banyak data yang dikumpulkan, semakin besar kebutuhan organisasi di Thailand untuk berfokus pada pemanfaatan model pemanfaatan data yang lebih efisien untuk meningkatkan hasil bisnis. Selain itu, meningkatkan pengalaman pelanggan dengan memahami perilaku konsumen dan menawarkan produk dan layanan yang disesuaikan.
6 Vietnam
Selama KTT AI 2022, diumumkan bahwa Vietnam sekarang berada di peringkat ke-26 di dunia dalam kapasitas penelitian AI. Di Asia Tenggara, Vietnam dan Singapura adalah dua negara di kategori tersebut.