Bank Sentral Cina Denda Ant Group Milik Jack Ma Rp 15 T
Bank Sentral Cina atau People's Bank of China mengenakan denda kepada perusahaan teknologi raksasa yang didirikan Jack Ma, Ant Group mencapai 7,12 miliar yuan atau sekitar Rp 15 triliun.
Denda itu adalah salah satu yang terbesar dikenakan regulator terhadap perusahaan teknologi Cina. Sejak penawaran umum perdana Ant Group senilai US$37 miliar dibatalkan pada akhir 2020 dan serangkaian tindakan keras regulator Cina terhadap perusahaan teknologi dalam dua tahun terakhir, Ant terpaksa merombak bisnisnya. Ini termasuk mengubah dirinya menjadi perusahaan induk keuangan di bawah lingkup PBOC.
Alibaba memiliki sekitar 33% saham di Ant Group, dan miliarder China Jack Ma adalah pendiri kedua perusahaan tersebut. Pihak berwenang membatalkan IPO Ant karena masalah peraturan pada 2020.
Tanda-tanda baru-baru ini muncul bahwa Ant kini telah mematuhi sejumlah aturan regulator. Pada Januari, perusahaan menerima persetujuan untuk memperluas bisnis pembiayaan konsumen.
Dalam pernyataannya pada Jumat (7/7), PBOC mengatakan bahwa sebagian besar masalah besar dalam bisnis keuangan yang disebut perusahaan platform, seperti Ant Group telah diperbaiki. Tugas bank sentral sekarang adalah "pengawasan yang dinormalisasi", mengindikasikan langkah-langkah ketat seperti denda mungkin akan mereda.
Ant Group mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan mematuhi ketentuan hukuman dan terus meningkatkan tata kelola kepatuhan kami.
Tindakan keras terhadap kerajaan Jack Ma
Regulator Cina memperketat aturan di sektor teknologi domestik sejak IPO Ant Group pada November 2020, yang bertujuan untuk mengendalikan beberapa perusahaan terbesar di negara itu dibatalkan.
Beijing memperkenalkan aturan baru di berbagai bidang mulai dari perlindungan data hingga antimonopoli. Ini mengakibatkan valuasi perusahaan-perusahaan raksasa teknologi di negara tersebut hilang hingga miliaran dolar AS.
Kerajaan Jack Ma di Alibaba dan Ant Group menjadi yang paling terpukul. Regulator mengenakan denda antitrust kepada mencapai US$2,8 miliar pada tahun 2021.
Ma, seorang miliarder blak-blakan yang sering terlihat di depan umum, diam selama berbulan-bulan setelah pembatalan IPO Ant Group. Dia baru-baru ini sekali lagi terlihat di depan umum.
Bukan hanya perusahaan yang didirikan Ma yang berada dalam bidikan regulator China. Pada 2021, raksasa pengiriman makanan Meituan didenda 3,44 miliar yuan setelah penyelidikan antimonopoli. Sementara pada tahun lalu, regulator dunia maya Cina mengeluarkan raksasa ride-hailing Didi penalti sebesar 8,02 miliar yuan karena melanggar undang-undang keamanan data negara.