Bill Gates Tak Khawatir Risiko Teknologi AI, Ini Alasannya
Bill Gates, pengusaha bidang teknologi sekaligus co-founcer Microsoft, menegaskan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menimbulkan risiko yang nyata pada kehidupan manusia di masa mendatang. Namun, risiko tersebut dapat dikelola.
Dalam unggahan di blog resminya pada Selasa (11/7) waktu setempat, Bill Gates memaparkan beberapa risiko besar yang timbul dengan adanya AI, termasuk potensi penyebaran informasi yang salah dan potensi menghilangkan pekerjaan manusia.
Dalam paparannya, Bill Gates terkesan tak terlalu khawatir dengan risiko AI dibandingkan beberapa eksekutif lain di Silicon Valley.
“Ini bukan pertama kalinya sebuah inovasi besar menghadirkan ancaman baru yang harus dikendalikan. Kami pernah melakukannya sebelumnya,” tulis Gates.
Gates menyamakan AI dengan perubahan transformatif sebelumnya di masyarakat, seperti pengenalan mobil, yang kemudian mengharuskan masyarakat untuk mengadopsi sabuk pengaman, batas kecepatan, surat izin mengemudi, dan standar keselamatan lainnya.
Menurut Bill, inovasi dapat menciptakan banyak turbulensi pada awalnya, tetapi masyarakat dapat menjadi lebih baik pada akhirnya.
Dikutip dari CNN, Microsoft adalah salah satu pemimpin dalam perlombaan untuk mengembangkan dan menyebarkan alat AI generatif baru ke dalam produk populer dengan janji membantu orang menjadi lebih produktif dan kreatif.
Kendati demikian, sejumlah tokoh terkemuka di industri teknologi juga secara terbuka mengangkat skenario kiamat tentang teknologi yang berkembang pesat.
Pada akhir Mei, para pemimpin teknologi termasuk CTO Microsoft Kevin Scott bergabung dengan puluhan peneliti AI dan beberapa selebritas untuk menandatangani petisi yang menyatakan satu kalimat, yakni:
“Mengurangi risiko kepunahan dari AI harus menjadi prioritas global bersama dengan risiko skala sosial lainnya, seperti pandemi. dan perang nuklir.”
Sebelumnya, Bill Gates menyarankan masyarakat tidak perlu panik dengan adanya skenario AI apokaliptik. Dalam unggahan blog awal tahun ini, Gates menulis: “Bisakah mesin memutuskan bahwa manusia adalah ancaman, menyimpulkan bahwa kepentingannya berbeda dari kita, atau berhenti memedulikan kita? Mungkin, tetapi masalah ini tidak lebih mendesak hari ini daripada sebelum perkembangan AI beberapa bulan terakhir."