Operator Seluler Keluhkan Pajak Spektrum yang Terus Naik
Operator seluler mengeluhkan biaya operasional yang tinggi, salah satunya, biaya pajak spektrum frekuensi. Operator berharap Menteri Kominfo yang baru dapat mendengarkan keluhan mereka.
Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah mengatakan regulatory cost atau Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) seperti biaya spektrum frekuensi terus naik.
Padahal, pertumbuhan kebutuhan spektrum dinilai sangat tinggi. Ia mengatakan kebutuhan masyarakat untuk layanan digital juga semakin tinggi.
Sedangkan, “salah satu struktur yang paling penting selain BTS, infrastruktur, juga spektrum,” ujar dia dalam sesi diskusi acara detikcom Leaders Forum: Arah Industri Telekomunikasi Indonesia di Jakarta, Kamis (24/8).
Ia mengibaratkan harga spektrum seperti harga tanah yang mahal sehingga sulit untuk membangun rumah.
Buldansyah meminta kepada pemerintah, selain bagi tugas juga berbagi beban. Sebab, beban yang harus ditanggung opsel terus naik setiap tahun sehingga memberatkan para pelaku bisnis.
“Kalau bisa diturunkan atau diminimalisasi sehingga kami bisa bangun lebih luas lagi untuk mencapai apa yang dicita-citakan oleh masyarakat Indonesia,” ujarnya. “Kami bisa empowering Indonesia dengan lebih efektif lagi.”
Lebih lanjut, Buldansyah mengatakan bahwa penurunan rasio regulatory cost PNBP sudah menjadi wacana sejak lama.
Ia berharap penunjukkan Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Kominfo yang baru bisa merealisasikan wacana ini sesegera mungkin.