Luhut Harap Indonesia Capai Kesepakatan dengan Starlink Bulan Depan

Lenny Septiani
13 September 2023, 16:14
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan CEO Starlink Elon Musk.
Katadata
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan CEO Starlink Elon Musk saat bertemu di Amerika Serikat.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan berharap Indonesia mencapai kesepakatan kerja sama dengan Starlink, perusahaan internet milik Elon Musk, pada Oktober. Hal ini merupakan komitmen Indonesia dalam memperluas akses internet berkecepatan tinggi dan konektivitas ke daerah-daerah terpencil.

"Makanya kita perlu sekarang, dengan adanya Starlink khususnya di wilayah Indonesia bagian timur," kata Luhut dalam acara Edgeconnex Indonesia Inauguration & Official Opening Ceremony di Cikarang, Rabu (13/9). Ia menyatakan bahwa internet Starlink yang memiliki kecepatan tinggi diperlukan untuk bidang kesehatan dan pendidikan.

Luhut mengatakan bahwa negosiasi pemerintah dengan Starlink sudah selesai. Ia berharap keduabelah pihak akan menandatangani perjanjian kerja sama pada bulan depan. Lebih lanjut, ia juga mengharapkan bahwa CEO Starlink sekaligus orang terkaya di dunia itu akan datang ke Indonesia pada Oktober.

"Kami melihat banyak sekali desa-desa yang tidak bisa dicapai oleh jaringan internet. Oleh karena itu, kami sepakat dengan Elon Musk agar Starlink masuk di Indonesia timur," kata Luhut melalui akun resmi media sosialnya, yang dikutip Selasa (15/8).

Luhut menyampaikan salah satu pertimbangan pemerintah menggandeng Starlink adalah karena biaya layanan Starlink yang relatif lebih rendah. Starlink bisa mengenakan biaya layanan yang murah karena menggunakan teknologi satelit orbit rendah. Ia mencatat Starlink milik Elon Musk ini memiliki sekitar 60 ribu satelit kecil yang berada di orbit rendah.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengajukan kerja sama dengan Starlink milik Elon Musk untuk menyediakan akses internet di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar alias 3T.

Operator seluler seperti PT XL Axiata Tbk (EXCL) sempat khawatir dengan masuknya Starlink. Namun, Menteri Kominfo atau Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menilai, kehadiran raksasa teknologi ini tidak akan mengganggu bisnis dalam negeri.

“Semua akan berkompetisi secara baik dan sehat,” ujar Budi Arie kepada media usai acara Rebranding Aplikasi e-Penyiaran Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran di Jakarta, Selasa (12/9). “Basisnya yang terbaik untuk pelayanan masyarakat, kami dukung.”

Menurut Budi Arie, layanan internet Starlink milik Elon Musk akan digunakan untuk menyediakan akses bagi masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluas alias 3T. Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong mengatakan Starlink sebagai perusahaan asing tetap harus mematuhi ketentuan yang berlaku di Indonesia. 

“Perusahaan asing yang ingin beroperasi di Indonesia ada ketentuannya,” kata Usman kepada Katadata.co.id, bulan lalu (30/8).

Ada tiga cara supaya Starlink milik Elon Musk bisa beroperasi di Indonesia. Pertama, Starlink membuat perusahaan yang memiliki kantor di Indonesia, mempekerjakan pekerja lokal, dan memenuhi aturan lainnya. Kedua, Starlink harus bekerja sama dengan perusahaan atau operator telekomunikasik domestik. Ketiga, Starlink masuk dengan mengakuisisi perusahaan Indonesia. 

“Itu aturannya. Regulasi itu dibangun dan dibuat untuk menjaga fair playing field  atau kesetaraan dalam kompetisi,” kata Usman. Starlink bisa bekerja sama dengan operator lokal di Indonesia seperti XL Axiata, Telkom, Indosat Ooredoo Hutchison, dan Smartfren.
“Starlink sudah beroperasi dalam tingkat tertentu lewat kerja sama dengan Telkomsat,” ujar Usman.

Sebelumnya, Presiden direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan pemerintah harus menjadi katalis dan memastikan keberlanjutan bisnis industri telekomunikasi. “Playing field (di sektor telekomunikasi) kurang seimbang. Barangkali menjaga sustainability sudah sangat sulit,” kata Dian dalam sesi diskusi acara 'detikcom Leaders Forum: Arah Industri Telekomunikasi Indonesia' di Jakarta, akhir bulan lalu (24/8).

Ia menilai pemain internasional seperti Elon Musk akan memunculkan pemain baru yang dapat mengakibatkan para operator seluler tidak mendapatkan playing of field atau keadilan. “Bisa dibabat habis,” kata CEO XL Axiata itu.

Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...