Mantan Bos Samsung Jadi Buronan Akibat Jual Teknologi Cip ke Cina
Kantor Kejaksaan Korea Selatan akan membuat surat perintah penangkapan mantan pejabat Samsung Electronics terkait dugaan pencurian teknologi perusahaan untuk pembuat cip Cina.
Berdasarkan laporan MBC, pengadilan Korea Selatan akan memutuskan permintaan surat perintah penangkapan dari jaksa penuntut pada akhir minggu ini. Kantor kejaksaan Korea Selatan mengatakan bahwa seorang mantan karyawan Samsung Electronics yang meninggalkan perusahaan delapan tahun lalu, memberikan informasi terkait cip memori DRAM inti Samsung Electronics kepada perusahaan pembuat cip China Changxin Memory Technologies Inc (CXMT).
Jaksa penuntut menilai bahwa kerugian yang disebabkan oleh kebocoran teknologi ke CXMT dapat mencapai beberapa triliun won Korea. Selain itu, kasus ini diduga melibatkan belasan pemasok Samsung Electronics lainnya.
Samsung Electronics dan CXMT belum memberikan komentar terkait kabar tersebut kepada Reuters.
Pada April 2023, Amerika Serikat (AS) meminta Korea Selatan untuk mendesak produsen cip menghentikan penjualan ke pasar di Cina. Penghentian penjualan ini sebagai balasan karena Beijing menerbitkan larangan penjualan Micron Technology Inc, produsen cip semi konduktor dan produk teknologi lain asal Amerika.
Financial Times yang melaporkan informasi ini menggunakan sumber mengatakan bahwa Washington meminta Seoul untuk mendorong Samsung Electronics dan SK Hynix menahan diri untuk berjualan ke Cina. White House tidak mengomentari laporan FT. Namun, mereka menyatakan bahwa pemerintahan Biden dan Yoon berupaya mengoordinasikan investasi di sektor semikonduktor, mengamankan teknologi penting, dan mengatasi tekanan ekonomi.
Kabar desakan AS ke Korsel muncul menjelang kunjungan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol ke AS pada Senin (24/4) untuk pertemuan puncak dengan Presiden Joe Biden.
Kunjungan Yoon pada 24 hingga 29 April akan menjadi kunjungan kenegaraan pertama oleh seorang pemimpin Korea Selatan ke AS sejak 2011. Hal ini juga akan menandai peringatan 70 tahun aliansi negara-negara tersebut.
AS telah memberlakukan serangkaian kontrol ekspor pada teknologi pembuatan cip ke Cina. Sebab, dikhawatirkan hal itu dapat digunakan untuk memproduksi cip untuk aplikasi militer.
Selain itu, AS juga telah memasukkan sejumlah perusahaan cip terbesar Cina ke dalam daftar hitam. Termasuk saingan Micron, Yangtze Memory Technologies Co Ltd.
Perusahaan Cina lainnya yang diblokir oleh AS seperti Huawei dan Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC).