Riset: 40% Perusahaan Indonesia Ingin Pakai AI, Akan Masif PHK?

Desy Setyowati
16 Januari 2024, 13:13
ChatGPT, ai, phk,
Search Engine Journal
ChatGPT
Button AI Summarize

Sebanyak 40% perusahaan di Indonesia menyatakan ingin mengadopsi teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) seperti ChatGPT, menurut riset Robert Walters. Apakah mereka akan masif PHK atau pemutusan hubungan kerja?

Robert Walters melakukan survei terhadap karyawan dan perusahaan di 31 negara, termasuk Indonesia sepanjang 2023. Hasilnya tertuang dalam laporan bertajuk ‘Robert Walters Indonesia 2024 Salary Survey’.

Laporan tersebut mencakup temuan tentang kisaran gaji secara umum, permintaan posisi di beberapa sektor industri, dan tren rekrutmen 2024.

Laporan itu meliputi analisis di delapan area kunci yakni akuntansi dan keuangan, perbankan dan keuangan, hukum, sumber daya manusia, teknologi dan transformasi, penjualan dan pemasaran, serta rantai pasokan alias supply chain, pengadaan, dan manufaktur.

Temuan penting dari perspektif karyawan di antaranya:

  • 82% secara aktif mencari peluang pekerjaan baru pada 2024
  • 73% merasa percaya diri dengan prospek pekerjaan di sektor mereka
  • 73% mengantisipasi kenaikan gaji pada 2024
  • Tiga aspek terpenting dalam menerima pekerjaan baru: skema bonus (90%), asuransi kesehatan pribadi (81%), dan tunjangan mobil perusahaan (56%)
  • Hampir 46% berencana meningkatkan keterampilan mereka dalam 12 bulan ke depan, dengan fokus pada keterampilan teknis (54%) dan soft skills (41%)
  • 82% pekerja profesional percaya bahwa perusahaan harus memberikan perhatian lebih pada keseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan
  • 64% melaporkan bahwa perusahaan mereka belum mengadopsi AI
  • Lebih dari 50% khawatir model AI seperti ChatGPT bisa menggantikan pekerjaan rutin

Sementara itu, temuan penting dari perspektif perusahaan sebagai berikut:

  • 91% perusahaan kemungkinan akan menaikkan gaji untuk karyawan tingkat manajer dalam kisaran 6% - 10%
  • 66% pemberi kerja merasa terdorong untuk menaikkan gaji karena tekanan inflasi sepanjang tahun
  • 73% perusahaan diharapkan memberikan bonus pada 2024
  • 92% perusahaan berfokus pada reskilling tenaga kerja mereka untuk mengatasi kekurangan keterampilan
  • 70% meningkatkan program pembelajaran dan pengembangan mereka
  • 40% perusahaan mempertimbangkan penggunaan model AI untuk pekerjaan rutin pada tahun ini
  • Meskipun kondisi pasar membaik, retensi karyawan tetap menjadi perhatian, dengan 62% menunjukkan dampak terbatas dan 35% melaporkan keluarnya talenta yang bagus dalam jumlah signifikan
  • 97% pemberi kerja telah menerapkan inisiatif untuk menekan angka retensi, dengan 75% meningkatkan program pembelajaran dan 60% meningkatkan inisiatif kesejahteraan
  • Fleksibilitas tempat bekerja akan menjadi kebijakan yang dipertimbangkan, dengan 42% pemberi kerja mengharapkan bekerja dari kantor atau work-from-office (WFO) selama lima hari, dan sekitar 36% memilih untuk WFO selama tiga hari

“Dalam menyesuaikan diri dengan perubahan pasar ini, sekitar 40% perusahaan mempertimbangkan untuk mengintegrasikan teknologi AI seperti ChatGPT untuk melakukan fungsi administratif,” kata Robert Walters dalam keterangan pers, Selasa (16/1).

“Hal ini mengindikasikan adanya minat yang kuat dalam memanfaatkan teknologi yang baru muncul untuk meningkatkan efisiensi. Kecenderungan terhadap inovasi AI dan teknologi sejalan dengan adaptasi strategi bisnis yang lebih luas terhadap lanskap ekonomi dan teknologi Indonesia yang terus berkembang,” Robert Walters menambahkan.

Laporan itu tidak memerinci informasi terkait rencana PHK oleh perusahaan tahun ini. Namun pada sektor teknologi, beberapa startup sudah melakukan pemangkasan jumlah karyawan pada awal 2024.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...