Internet Starlink Tren, Kominfo Bingung Pilih Jenis Satelit Satria-2

Lenny Septiani
31 Januari 2024, 06:25
satelit satria-2, kominfo, starlink,
Telkomsat
Ilustrasi satelit
Button AI Summarize

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika atau BAKTI Kominfo berpikir dua kali dalam menentukan jenis satelit untuk Satria-2. Ini mengingat satelit Low Earth Orbit seperti Starlink milik Elon Musk tengah berkembang.

“Kami sedikit berpikir dua kali apakah ini (Satria-2) akan menjadi Geostationary Earth Orbit lagi atau bakal menjadi konstelasi Low Earth Orbit,” kata Kepala Divisi Infrastruktur Satelit BAKTI Kominfo Sri Sanggrama Aradea usai acara Indotelko Forum: Menatap Masa Depan Bisnis Satelit GEO di Industri Telekomunikasi Indonesia, di Jakarta, Selasa (30/1).

Pertimbangan menggunakan Geostationary Earth Orbit atau GEO yakni, pemerintah sudah pasti akan memegang semua jaringan satelit itu. Sebab, Kominfo sudah memiliki satelit Satria-1.

BAKTI Kominfo meluncurkan satelit Satria-1 dengan orbit GEO pada Juni 2023.

Jarak satelit GEO sekitar 36.000 kilometer dari bumi, sehingga persiapannya lebih panjang.

Meski begitu, pemeliharaan perangkat satelit GEO lebih mudah karena posisi orbit dan perangkatnya konsisten. Perangkat yang perlu dikelola juga sedikit, sehingga keamanan lebih terjaga.

Di satu sisi, bisnis satelit Low Earth Orbit atau LEO seperti Starlink sedang berkembang. Namun ada tantangan berupa pemerintah tidak bisa mengontrol semua jaringan dan terkait data.

“LEO itu global market. Artinya, kami tidak bisa mengontrol itu semua karena terkait data. Ada intersatelit dan berpotensi ada pertukaran data antar-satelit,” kata dia. “Datanya kemana tidak ada yang tahu.”

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...