Ini Pertimbangan Investor Bila Startup Gunakan Teknologi AI
Semakin banyak startup memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di berbagai sektor mulai dari e-commerce, fintech, hingga logistik. Investor mengungkapkan pertimbangannya terhadap startup yang menggunakan teknologi AI pada bisnisnya.
Managing partner East Ventures Roderick Purwana mengatakan melihat tren pemanfaatan AI oleh startup-startup dalam beberapa tahun terakhir. East Ventures, sebagai investor startup menimbang berbagai hal mengenai penggunaan AI tersebut.
“Apakah itu mengubah penilaian kami terhadap suatu startup? Mungkin jawabannya iya dan tidak, di tengah-tengah,” kata Roderick dalam acara Indonesia Data and Economic (IDE) Conference Katadata 2024: Leadership Roundtable Forum, di Jakarta, Selasa (5/3).
Pemanfaatan teknologi AI bagi startup juga dapat menjadi pertimbangan sebagai nilai tambah. “Kalau memang ada AI yang bisa membantu untuk efisiensi, untuk mempercepat produksi atau memperbesar pangsa pasarnya, itu sesuatu yang mungkin menjadi nilai tambah,” katanya.
Menurut Roderick, pemanfaatan AI mungkin bisa menjadi peluang untuk mengembangkan bisnis, atau jika tidak menggunakan AI dapat menjadi hambatan.
Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia atau Amvesindo Eddi Danusaputro mengatakan hal senada. Pemanfaatan AI harus bisa diukur, apakah dapat menaikkan pendapatan startup atau bahkan menjadi beban perusahaan.
Jika pemanfaatan AI ternyata malah mengurangi biaya atau pendapatan, lebih baik tidak perlu menggunakannya. “Karena biayanya (AI) juga tidak murah,” katanya.
President Tokopedia, Melissa Siska Juminto, menceritakan pengalaman perusahaannya dalam menerapkan teknologi AI. Melissa mengatakan salah satunya Tokopedia memiliki layanan virtual assistant dengan nama Tanya. Layanan itu untuk membantu menjawab semua pertanyaan konsumen.
Melissa mengatakan teknologi AI ini membantu proses menjadi lebih efisien dan membantu pekerjaan karyawan.