Penjualan iPhone 15 Anjlok, CEO Apple Terbang ke Cina
CEO Apple CEO Tim Cook mengunjungi Shanghai di tengah penjualan iPhone yang menurun di Cina. Cook mengunggah video di Weibo resminya yang memperlihatkan Cook berjalan-jalan di salah satu distrik wisata populer di kota tersebut dan sarapan bersama aktor dan tokoh televisi Cina, Zheng Kai.
“Nonghao Shanghai! Menghabiskan pagi hari dengan berjalan-jalan di Bund bersama Zheng Kai dan menikmati sarapan klasik khas Shanghai,” tulis Cook dalam unggahan itu, Rabu (20/3). “Saya selalu senang bisa kembali ke kota yang luar biasa ini.”
Dalam unggahan lain, Cook mengatakan bahwa Apple selalu berfokus untuk menciptakan produk terbaik di dunia bagi pelanggan perusahaan. Dan untuk membuat produk terbaik, Apple membutuhkan mitra yang memiliki komitmen yang sama dengan perusahaan terhadap inovasi dan melindungi planet ini.
Cook berharap dapat bekerja sama dengan perusahaan Cina seperti produsen mobil listrik BYD, yang kini menjadi pesaing Tesla milik Elon Musk.
“BYD, Lens, dan Everwin adalah contoh perusahaan hebat yang mendorong batas-batas yang mungkin dilakukan setiap hari, dan kami sangat antusias dengan peluang yang akan datang,” kata dia.
Apple akan membuka toko ritel baru yang terletak di distrik Jing'an.
Cook memang dilaporkan sering mengunjungi Cina, sebagai pasar yang penting dan basis manufaktur untuk Apple, untuk meluncurkan produk, membuka pabrik, dan bertemu dengan para pejabat setempat.
Awal bulan ini, Apple juga mengumumkan rencana untuk memperluas pusat penelitiannya di Shanghai dan Shenzhen.
“Selama tiga dekade terakhir, Apple telah berinovasi dan memberikan produk dan layanan terbaik bagi pelanggan di Tiongkok, dan kami tidak sabar untuk membuka toko terbaru kami, Apple Jing'an,” kata Cook dalam unggahan di Weibo, awal bulan ini (8/3).
Kunjungan terbarunya Cook di tengah laporan bahwa penjualan iPhone di Cina turun 24 persen dalam enam minggu pertama tahun 2024 dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya. Penurunan penjualan ini sebagian disebabkan meningkatnya persaingan dari merek lokal seperti Huawei.
CNBC Internasional melaporkan, Cook mengunjungi Cina pada Oktober tahun lalu, menyusul laporan penjualan iPhone 15 di negara itu lebih lemah dibandingkan dengan penjualan model sebelumnya.
Pekan lalu, Apple dilaporkan setuju untuk membayar US$ 490 juta atau sekitar Rp 7,6 triliun untuk menghentikan gugatan class action dari para investor atau pemegang saham. Para investor mengajukan gugatan kepada CEO Apple Tim Cook yang dianggap menipu mereka dengan menyembunyikan penurunan penjualan iPhone di Cina.
Apple bersedia membayar gugatan untuk menghentikan perkara di Pengadilan Distrik AS di Oakland, California, Jumat pekan lalu. Berdasarkan laporan Reuters, gugatan ini bermula dari pernyataan Cook yang memberikan isyarat bahwa iPhone memiliki potensi yang baik pada 1 November 2018.
Cook mengatakan bahwa meskipun ada negara-negara di mana penjualan iPhone menurun, "Saya tidak akan memasukkan Cina ke dalam kategori itu."
Usai pernyataan itu, Apple diduga menginstruksikan para pemasok untuk mengurangi produksi. Hal itu diikuti dengan merevisi turun pendapatannya pada kuartal pertama 2019.
Pada 2 Januari 2019, Apple mengumumkan pendapatan kuartalan diperkirakan turun hingga US$ 9 miliar atau sekitar Rp 140 triliun, alasannya karena ketegangan perdagangan AS-Cina.
Apple kemudian mengatakan ketika mengantisipasi tantangan di pasar negara berkembang utama, mereka "tidak meramalkan besarnya perlambatan ekonomi," terutama di Cina.