Aturan Baru Eropa: AI di Mobil Otonom dan Rumah Sakit Diawasi Ketat
Negara-negara anggota Uni Eropa memberikan persetujuan akhir terhadap undang-undang pertama di dunia yang mengatur kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) pada Selasa (21/5).
“Penerapan tindakan AI merupakan tonggak penting bagi Uni Eropa,” kata Menteri Luar Negeri Belgia untuk Digitalisasi Mathieu Michel mengatakan dalam pernyataan pers, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (21/5).
“Eropa menekankan pentingnya kepercayaan, transparansi, dan akuntabilitas ketika berhadapan dengan teknologi baru, sekaligus memastikan teknologi yang berubah dengan cepat ini dapat berkembang dan mendorong inovasi Eropa,” Michel menambahkan.
UU AI menerapkan pendekatan berbasis tingkat risiko kecerdasan buatan berdasarkan agregasi dan analisis data, kebijakan prediktif, dan pengenalan emosional.
Sistem AI berisiko tinggi mencakup kendaraan otonom atau perangkat medis di Rumah Saki karena berdampak terhadap kesehatan, keselamatan, dan hak-hak dasar warga negara.
Contoh sistem AI berisiko tinggi lainnya yakni layanan keuangan dan pendidikan, karena terdapat risiko bias yang tertanam dalam algoritme.
Dampak UU AI ke Google, ChatGPT hingga Microsoft
Mitra di firma hukum Cripps Matthew Holman mengatakan, UU AI itu akan berimplikasi besar bagi setiap orang atau entitas yang mengembangkan, menciptakan, menggunakan atau menjual kembali AI di Uni Eropa.
“UU AI Uni Eropa tidak seperti UU mana pun di dunia,” kata Holman. “Untuk pertama kalinya, hal ini menciptakan rezim peraturan yang terperinci untuk AI.”
“Raksasa teknologi Amerika telah memperhatikan perkembangan UU ini dengan cermat,” Holman menambahkan. “Ada banyak pendanaan untuk sistem AI generatif yang dibutuhkan masyarakat guna memastikan kepatuhan terhadap UU baru, yang di beberapa tempat, cukup memberatkan.”
Komisi Uni Eropa akan berwenang memberikan denda kepada perusahaan yang melanggar UU AI 35 juta euro atau 7% dari pendapatan global tahunan.
UU tersebut memberlakukan pembatasan ketat pada sistem AI generatif, yang oleh Uni Eropa disebut sebagai ‘tujuan umum’ AI. Hal ini mencakup persyaratan untuk menghormati UU hak cipta, pengungkapan transparansi tentang cara model dilatih, pengujian rutin, dan perlindungan keamanan siber yang memadai.
Mitra di Clifford Chance Dessi Savova menyampaikan, UU AI akan diterapkan dalam 12 bulan sejak diberlakukan. Sistem AI generatif yang sudah tersedia secara komersial, seperti ChatGPT milik OpenAI, Gemini milik Google, dan Copilot milik Microsoft, mendapatkan masa transisi 36 bulan.
“Kesepakatan telah dicapai mengenai UU AI. Buku peraturan ini akan segera menjadi kenyataan,” kata Savova. “Sekarang, perhatian harus beralih pada implementasi dan penegakan UU AI yang efektif.”