Asosiasi Pengusaha Minta Dilibatkan dalam Kajian soal lzin Starlink
Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia meminta dilibatkan dalam kajian tentang manfaat, dampak, serta peluang kehadiran internet berbasis satelit Starlink.
"Kami mendorong Pemerintah melakukan kajian dan evaluasi terkait kehadiran Starlink, termasuk melibatkan masukan dan rekomendasi para pelaku usaha dan asosiasi, " kata Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi dan Informasi Kadin Indonesia Firlie H Ganinduto dalam keterangan pers, Jumat (7/6).
Firlie menyampaikan, pada umumnya Kadin mendukung kehadiran Starlink dalam upaya meningkatkan penetrasi internet di Indonesia.
Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII pada 2023 menunjukkan, tingkat penetrasi internet di Indonesia 78,19% dari total populasi. Sebanyak 30,5% sisanya berada di daerah rural.
Di satu sisi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memcatat, ekonomi digital menyumbang 7,6% - 8,7% terhadap Prpduk Domestik Bruto atau PDB Indonesia pada 2022. Porsinya diprediksi 20% pada 2045.
“Oleh karena itu, kami melihat bahwa kehadiran Starlink di Indonesia dapat memberikan pemerataan akses internet bagi seluruh masyarakat hingga ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T di Indonesia,” ujar Firlie.
Akan tetapi, ia berharap Pemerintah mengkaji dampak kehadiran Starlink dengan melibatkan pengusaha. Telkom misalnya, mewaspadai teknologi perusahaan milik Elon Musk ini terhadap persaingan bisnis.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai bahwa Starlink mendorong kompetisi di bisnis telekomunikasi.
“Jadi dalam bidang teknologi ini, cepat return-nya, cepat juga harus melakukan perbaikan atau upgrade teknologi,” kata Luhut. “Ya kalau kamu tidak bisa berkompetisi, ya salah kamu.”
Ia menegaskan, kehadiran Starlink di Indonesia bertujuan memberikan kesempatan yang sama untuk semua masyarakat, termasuk di daerah 3T. “Yang paling diuntungkan siapa? Masyarakat,” ujar dia.