Mahasiswa ITB Satu-satunya Perwakilan Asia Tenggara di Lomba Google
Tim Glutara dari ITB atau Institut Teknologi Bandung menjadi satu-satunya perwakilan Asia Tenggara di program Google Solution Challenge Tahap 10 besar. Glutara menawarkan perangkat dengan sistem Internet of Things alias IoT inovatif untuk mengubah manajemen diabetes.
Glutara ITB beranggotakan Michael Leon Putra Widhi (20 tahun), Austin Gabriel Pardosi (20 tahun), Margaretha Olivia Haryono (20 tahun) dan Go Dillon Audris (19 tahun).
Sistem Glutara menggunakan Monitor Glukosa Kontinu atau CGM non-invasif untuk pelacakan gula darah real-time dan teknologi AI untuk menganalisis makanan, serta memberikan wawasan nutrisi. Hal ini membantu pengguna membuat pilihan makanan yang tepat dan mengelola kondisi tubuh lebih efektif.
“Ide mengembangkan Glutara ini bermula dari riset kami mengenai keseharian yang harus dijalani penderita diabetes, ketika harus melakukan prosedur cek gula darah harian dengan metode tusuk jari di tengah padatnya jadwal,” kata Michael Leon Putra Widhi dalam keterangan pers, Selasa (11/6).
Glutara ITB menawarkan solusi yang bebas rasa sakit dan mudah diakses dibandingkan metode tusuk jari tradisional.
“Visualisasi data yang intuitif dan wawasan yang didorong oleh AI dari Glutara memungkinkan pengguna memahami tren glukosa dan membuat keputusan kesehatan berdasarkan data. Selain itu, keterjangkauan bertujuan membuat teknologi canggih ini dapat diakses oleh individu dari semua latar belakang ekonomi,” ujar dia.
Tim Glutara ITB bertujuan mengurangi kematian dini akibat diabetes dan mempromosikan layanan kesehatan yang berkelanjutan dengan teknologi canggih dan dukungan komunitas.
Glutara memanfaatkan teknologi Google terutama Cloud Service seperti Google Maps Platform, Firebase Cloud Messaging, Firebase Authentication, Firebase Storage, dan Firebase Cloud Firestore.
Selama pelatihan GDSC atau Google Developer Student Clubs 10 minggu, tim Glutara ITB berlatih menyelesaikan real world problem melalui brainstorm dan solusi teknologi terkini yang disampaikan oleh pakar dari Google.
Untuk persiapan menuju Demo Day pada 27 Juni, Michael dan tim akan meningkatkan IoT dan mobile app perangkat Glutara.
“Kami akan menyempurnakan perangkat Glutara agar mendapat kesempatan lebih besar masuk Top 3. Terlepas berhasil atau tidak, kami ingin terus berinovasi dan berkontribusi terhadap industri kesehatan terutama dengan menyediakan solusi bagi semua penderita diabetes di Indonesia,” ujar Michael Leon.