Sepekan Pusat Data Nasional Down, Muncul Penipu Berkedok BSSN dan BSI
Sepekan setelah Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya mengalami gangguan sejak 20 Juni, muncul penipuan mengatasnamakan BSSN dan BSI melalui email dan WhatsApp.
Tiga mahasiswa jurusan teknik informatika di salah satu universitas swasta di Jakarta mendapatkan pesan WhatsApp penipuan mengatasnamakan BSI atau Bank Syariah Indonesia. Ketiganya berada di kelas yang sama, namun enggan disebutkan namanya.
Oknum mengirimkan gambar berisi pengumuman perubahan skema tarif transaksi dari Rp 6.500 dan BI Fast Rp 2.500 menjadi Rp 150 ribu per bulan unlimited. Penerima diminta mengirimkan pesan SETUJU atau TIDAK SETUJU atas perubahan tarif tersebut.
Jika tidak setuju, penerima WhatsApp atau calon korban diminta untuk mengisi formulir melalui link atau tautan yang disediakan oleh oknum penipu.
Warganet juga membagikan modus penipuan mengatasnamakan BSI itu melalui media sosial. “Pertama kali mendapatkan penipuan seperti ini,” kata @neymachoi di X, Minggu (30/6).
first time dapet chat penipuan model yg satu ini.
BSI pic.twitter.com/xDb5t1tJ0u— °°° (@neymachoi) June 30, 2024
Netizen lainnya juga meminta warganet mewaspadai penipuan mengatasnamakan BSI tersebut. Unggahan ini kemudian dibalas oleh akun resmi BSI.
“Bank Syariah Indonesia tidak pernah meminta konfirmasi perubahan tarif biaya transaksi melalui link atau media apapun. Mohon untuk selalu berhati-hati tidak menginformasikan data pribadi seperti PIN, kode OTP, kata sandi, serta tidak melakukan klik link/tautan yang diinformasikan,” kata BSI.
“Dalam hal ini akan kami bantu teruskan ke unit kerja terkait agar ditindaklanjuti. Mohon selalu berhati-hati, Kami informasikan Bank Syariah Indonesia tidak pernah meminta konfirmasi perubahan tarif biaya transaksi melalui link atau media sosial,” BSI menambahkan.
BSI juga menginformasikan layanan contact center dan akun resmi media sosial, di antaranya:
- Website: bankbsi.co.id
- Email: contactus@bankbsi.co.id
- WhatsApp: 0815 8411 4040
- Facebook: Bank Syariah Indonesia
- X atau Twitter: @bankbsi_id
Temen-temen hati-hati ya apabila ada chat yang mengatasnamakan bank manapun tiba-tiba mengirim sebuah link maka JANGAN PERNAH KLIK/PENCET LINK ITU, itu sebuah trik penipuan atau bisa termasuk cyber crime! Hati-hati!
Penipu mengatasnamakan BSI@bankbsi_id tolong ditindak lanjuti pic.twitter.com/MW4c918GOd— syebilz (@theshanand) June 30, 2024
Selain itu, muncul penipuan mengatasnamakan BSSN atau Badan Siber dan Sandi Negara. Chief Cyber Officer Peris.ai Feri Harjulianto menyampaikan, rekan sesama di bidang IT mendapatkan email phising mengatasnamakan BSSN.
Ia menduga, ada aktor lain yang memanfaatkan serangan siber pada Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya. Terlebih lagi, ia mencatat ada tiga miliar data pemerintah dan masyarakat yang beredar di internet, belum termasuk Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya.
“Dengan adanya tiga miliar data yang beredar itu, phising menjadi lebih targeted. Dulu mengirim pesan ke SMS, sekarang sudah menyebutkan namanya (calon korban). Catatan kami, serangan phising paling banyak menyasar 40 tahun ke atas,” kata dia.
Warganet juga mengunggah soal penipuan mengatasnamakan BSSN di media sosial.
Dulur Makmur,
Hati-hati ada upaya Phising yang mengatasnamakan BSSN ‼️
saat ini tengah beredar phising atau upaya penipuan di dunia maya, yang bertujuan mendapatkan informasi sensitif yang penting dari kita. Seperti informasi kartu kredit dengan menyamar pic.twitter.com/6nGVM51IT6— Pemkab Sukoharjo (@sukoharjo_kab) June 30, 2024